Laporan Situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia Tahun ... - Elsam
Laporan Situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia Tahun ... - Elsam
Laporan Situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia Tahun ... - Elsam
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Perwakilan Rakyat (DPR) agar melakukan au<strong>di</strong>t HAM untuk menjamin undang-undang yang<br />
<strong>di</strong>produksinya sejalan dengan upaya pemajuan dan perlindungan HAM. ELSAM juga<br />
mendorong DPR agar menjalankan fungsi pengawasan (terhadap kinerja pemerintah) sebaik<br />
mungkin, khususnya berhubungan dengan penyelesaian pelanggaran HAM yang berat <strong>di</strong> masa<br />
lalu serta berlangsungnya impunitas.<br />
Setelah lewat satu tahun, bagaimana perkembangan situasinya, khususnya <strong>di</strong> akhir tahun 2012<br />
yang baru saja kita lewati? Adakah perubahan/perkembangan yang bermakna? Tetap pada situasi<br />
yang sama seperti <strong>di</strong> tahun sebelumnya, mengalami kemandegan (stagnasi), atau malah semakin<br />
buruk? Atau sebaliknya, mampu membaik? Mengapa? Sejauh mana para pemangku kewajiban<br />
memperhatikan rekomendasi yang telah <strong>di</strong>sampaikan ELSAM, atau melakukan langkah<br />
terobosan lainnya, demi pemajuan HAM yang <strong>di</strong>harapkan? Bagaimana prospeknya <strong>di</strong> tahun 2013<br />
ini? Apa yang perlu <strong>di</strong>lakukan, oleh siapa, agar situasinya membaik?<br />
Rangkaian pertanyaan <strong>di</strong> atas menja<strong>di</strong> pemandu kajian ELSAM atas situasi HAM tahun 2012<br />
dalam laporan ini. Data-data untuk kajian ini <strong>di</strong>kumpulkan baik dari hasil investigasi,<br />
pengamatan, wawancara, maupun dari sumber sekunder seperti laporan lain dan berita me<strong>di</strong>a<br />
massa. Dengan mendasarkan kepada kajian atas situasi tersebut, yang berbasiskan kepada hasil<br />
pemantauan terhadap perkembangan situasi HAM <strong>di</strong> delapan isu yang <strong>di</strong>tekuni dan <strong>di</strong>advokasi<br />
ELSAM selama ini 1 --akan <strong>di</strong>elaborasi <strong>di</strong> bagian selanjutnya dalam laporan ini--, ELSAM<br />
menilai bahwa situasi HAM <strong>di</strong> <strong>Indonesia</strong> selama tahun 2012 tetap buruk dan tidak beranjak<br />
menja<strong>di</strong> lebih baik. Di tahun 2012 ini, HAM tetap <strong>di</strong>abaikan, sementara kekerasan meningkat.<br />
Peningkatan kekerasan dan pengabaian HAM tersebut tampak dari: (1) mengulang tahun-tahun<br />
sebelumnya, negara seringkali absen saat <strong>di</strong>butuhkan, (2) bukannya melindungi, negara justru<br />
mencurigai dan/atau melakukan kekerasan terhadap warganya, dan (3) negara tak mampu<br />
mengha<strong>di</strong>rkan kea<strong>di</strong>lan, terutama karena institusi penegakan hukum masih belum berfungsi<br />
efektif bagi pemajuan HAM, khususnya dalam menghukum para pelaku kekerasan dan<br />
pelanggaran HAM, selain juga dalam memberi kea<strong>di</strong>lan bagi korban.<br />
Dengan mendasarkan kepada temuan tersebut, ELSAM menilai bahwa secara umum nyaris tak<br />
ada usaha yang berarti bagi pemajuan HAM, terutama dari institusi strategis seperti<br />
Pemerintah/Presiden berikut jajarannya, maupun DPR. Kalau pun ada, justru dari institusi seperti<br />
Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) serta satu-dua pemerintah daerah. Di laporan<br />
tahun 2011 lalu, ELSAM telah mencoba menumbuhkan harapan bagi pemajuan HAM dengan<br />
menyampaikan sejumlah rekomendasi bagi institusi-institusi strategis tersebut, namun<br />
tampaknya perbaikan yang <strong>di</strong>tunggu tidak kunjung terja<strong>di</strong> hingga tahun 2012 berakhir. Yang<br />
terja<strong>di</strong> justru kekerasan meningkat dan HAM tetap <strong>di</strong>abaikan. Uraian tentang situasi HAM dari<br />
delapan isu yang <strong>di</strong>paparkan berikut ini membantu kita untuk melihatnya secara lebih jelas:<br />
1. (Masih) Mandegnya Penyelesaian Pelanggaran HAM Masa Lalu<br />
Hingga akhir tahun 2012, tidak ada capaian yang signifikan dari pemerintah <strong>Indonesia</strong><br />
sehubungan dengan penyelesaian pelbagai kasus pelanggaran HAM berat yang terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> masa<br />
1 Kedelapan isu yang <strong>di</strong>maksud yakni: (1) penyelesaian pelanggaran HAM berat yang terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> masa lalu, (2)<br />
sengketa lahan dalam perspektif HAM, (3) penghapusan praktik penyiksaan, (4) kekerasan <strong>di</strong> wilayah konflik<br />
(Papua), (5) kebebasan beragama dan berkeyakinan, (6) kebebasan berekspresi, (7) legislasi dalam perspektif<br />
HAM, dan (8) pemilihan komisioner Komnas HAM periode 2012-2017.<br />
2