05.05.2015 Views

Laporan Situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia Tahun ... - Elsam

Laporan Situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia Tahun ... - Elsam

Laporan Situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia Tahun ... - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

persidangan pidana <strong>di</strong> Penga<strong>di</strong>lan Negeri (PN) Muaro, Kabupaten Sijunjung. Keempatnya<br />

<strong>di</strong>tahan penyi<strong>di</strong>k sejak 7 Februari 2012.<br />

Pada 13 November 2012, PN Muaro baru menggelar persidangan terhadap 4 terdakwa, yang<br />

<strong>di</strong>bagi dalam 2 berkas (tiap berkas 2 terdakwa). Lambatnya persidangan <strong>di</strong>akibatkan adanya<br />

ketidaksamaan persepsi antara kejaksaan dengan kepolisian mengenai pasal yang <strong>di</strong>dakwakan.<br />

Selain pasal 351 ayat (1), ayat (2), dan ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP),<br />

dakwaan dalam salah satu berkas perkara juga menggunakan pasal 80 ayat (3) UU No. 23 tahun<br />

2002 tentang Perlindungan Anak. Hal ini merupakan langkah maju yang <strong>di</strong>buat Kejaksaan<br />

Negeri Sijunjung, karena memang salah satu korbannya adalah seorang anak. Digunakannya<br />

pasal pidana dari UU Perlindungan Anak ini semakin menguatkan jaksa dalam melakukan<br />

tuntutan, sehingga kemungkinan penghukuman terhadap pelaku semakin besar. Persidangan<br />

tewasnya Faisal (14 ) dan Budri (18) <strong>di</strong> PN Muaro, Kabupaten Sijunjung hingga akhir tahun<br />

2012 ini masih berlangsung.<br />

4. Kekerasan yang Terus Berlangsung <strong>di</strong> Wilayah Konflik (Papua)<br />

Pada awal tahun 2012, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyatakan akan terus<br />

mengupayakan kesejahteraan bagi masyarakat Papua. Kebijakan terhadap Papua kini berubah,<br />

dari pendekatan keamanan (security approach) menja<strong>di</strong> pendekatan kesejahteraan (prosperity<br />

approach) yang <strong>di</strong>jalankan melalui kebijakan dan program <strong>di</strong>stribusi anggaran bagi Papua yang<br />

besar. Selain itu, SBY juga menegaskan bahwa <strong>di</strong> Papua masih ada elemen-elemen separatisme<br />

baik yang bergerak secara politik maupun dengan gerakan bersenjata, karenanya terdapat alasan<br />

keberadaan TNI-Polri walaupun jumlahnya relatif kecil, dan meyakinkan penanganan <strong>di</strong> Papua<br />

tidak melanggar hukum dan hak asasi manusia (HAM), serta mengimbau aparat <strong>di</strong> Papua agar<br />

melakukan tindakan yang tidak berlebihan. Banyaknya pembicaraan terkait HAM <strong>di</strong> mata<br />

internasional, telah membuat SBY merasa terganggu atas tuduhan yang <strong>di</strong>layangkan soal<br />

pelanggaran HAM berat yang sering terja<strong>di</strong>. 38<br />

Pidato awal tahun SBY tersebut, tidak sejalan dengan realita yang terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> Papua selama tahun<br />

2012, <strong>di</strong> mana kekerasan dan konflik masih terus-menerus terja<strong>di</strong>. Kekerasan <strong>di</strong> Papua terusmenerus<br />

menja<strong>di</strong> pertanyaan dunia internasional, <strong>di</strong> antaranya dalam pembahasan Universal<br />

Perio<strong>di</strong>c Review (UPR) Mei 2012, <strong>di</strong> mana sejumlah delegasi mempertanyakan adanya in<strong>di</strong>kasi<br />

pelanggaran HAM yang terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> Papua. Negara-negara yang mempertanyakan tersebut, <strong>di</strong><br />

antaranya mendesak Pemerintah <strong>Indonesia</strong> untuk melanjutkan reformasi sektor keamanan baik<br />

TNI, Polisi dan Intelejen, dan melindungi pembela HAM serta rakyat Papua dari tindak<br />

kekerasan. Selain itu, juga mendesak Pemerintah <strong>Indonesia</strong> untuk melibatkan partisipasi rakyat<br />

dalam pembangunan <strong>di</strong> Papua.<br />

Merespon situasi terus berlangsungnya kekerasan <strong>di</strong> Papua, pada pertengahan tahun, Juni 2012,<br />

Presiden SBY menyatakan bahwa serangkaian aksi yang terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> Papua maupun Papua Barat<br />

berskala kecil dan dengan korban yang terbatas. Namun, kekerasan tersebut tidak boleh<br />

<strong>di</strong>biarkan, meminta adanya tindakan hukum dan pemeliharaan keamanan <strong>di</strong> Papua yang<br />

<strong>di</strong>lakukan secara sungguh-sungguh dan tidak boleh melebihi batas kepatutan, menginstruksikan<br />

38<br />

Lihat “SBY: Kesejahteraan <strong>di</strong> Papua Bukan Sekadar Omong Kosong”, dalam http://www.suarapembaruan.com/<br />

home/sby-kesejahteraan-<strong>di</strong>-papua-bukan-sekadar-omong-kosong/16287, 20 Januari 2013.<br />

23

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!