05.05.2015 Views

Laporan Situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia Tahun ... - Elsam

Laporan Situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia Tahun ... - Elsam

Laporan Situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia Tahun ... - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

menu<strong>di</strong>ng serentetan penembakan terhadap warga sipil maupun aparat penegak hukum <strong>di</strong> Papua<br />

dan Papua Barat memiliki muatan politis, <strong>di</strong> mana ada keterkaitan antara penembakan oleh orang<br />

tak <strong>di</strong>kenal dengan Organisasi Papua Merdeka. 48 Pernyataan Ketua BIN ini menunjukkan terus<br />

<strong>di</strong>berikannya stigma kepada warga Papua sebagai separatis, padahal pihak Kepolisian sen<strong>di</strong>ri<br />

belum memastikan apa motif dari sejumlah tindakan penembakan yang terja<strong>di</strong>.<br />

Kegagalan kepolisian dalam mengungkap secara terang motif serangkaian tindakan kekerasan<br />

berupa penembakan kepada penduduk sipil tersebut, yang berdampak pada terus berlanjutnya<br />

kasus-kasus penembakan sepanjang tahun, menunjukkan kegagalan negara dalam memberikan<br />

jaminan rasa aman kepada warga.<br />

Selain kasus penembakan dan tidak terjaminnya hak atas rasa aman, kasus-kasus penyiksaan<br />

juga masih terja<strong>di</strong> <strong>di</strong> Papua selama tahun 2012. Sebelumnya, pada tahun 2011, survei terhadap<br />

aparat penegak hukum dan masyarakat mengenai penyiksaan <strong>di</strong> Papua menghasilkan gambaran<br />

yang mencengangkan: penyiksaan menja<strong>di</strong> praktek yang melekat dan melembaga dalam proses<br />

penegakan hukum. Penyiksaan sebagai suatu kejahatan dan pelanggaran HAM <strong>di</strong>tolerir oleh<br />

masyarakat, aparat penegak hukum, bahkan oleh korban sen<strong>di</strong>ri. Metode pendekatan Pemerintah<br />

Jakarta yang masih menggunakan pendekatan keamanan guna meredam konflik sosial<br />

tampaknya menja<strong>di</strong> penyebab utama terja<strong>di</strong>nya penyiksaan. 49 Salah satu contohnya, penyiksaan<br />

terhadap 42 tahanan <strong>di</strong> Lapas Klas IIA Abepura pada April 2012 lalu, seperti yang sudah<br />

<strong>di</strong>sampaikan <strong>di</strong> bagian sebelumnya, dalam paparan tentang situasi penanganan penyiksaan.<br />

Selain tindak kekerasan dan penyiksaan, pengekangan ekspresi politik <strong>di</strong> Papua juga masih<br />

berlanjut selama tahun 2012. Penggunaan cara-cara damai untuk mengekspresikan pandangan<br />

politik masih <strong>di</strong>anggap sebagai ancaman khususnya jika berhubungan dengan menyatakan<br />

pandangan tentang kemerdekaan. Padahal, dalam sejumlah kasus, ekpresi politik yang <strong>di</strong>lakukan<br />

secara damai, berlangsung aman. Misalnya, pada bulan Februari 2012, ribuan warga Papua yang<br />

tergabung dalam Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menduduki gedung Majelis Rakyat<br />

Papua <strong>di</strong> Kotaraja dan menuntut referendum. Mako Tabuni, juru bicara KNPB menyatakan<br />

kemerdekaan bagi Papua adalah harga mati dan otonomi khusus yang <strong>di</strong>atur dalam Undang-<br />

Undang Nomor 21 <strong>Tahun</strong> 2001 telah gagal menyejahterakan rakyat Papua. 50<br />

Represi terhadap ekspresi politik juga <strong>di</strong>lakukan dengan menggunakan instrumen hukum.<br />

Penggunaan pasal-pasal makar terus terja<strong>di</strong> untuk merespon ekspresi politik. Salah satu kasus<br />

yang menonjol adalah penga<strong>di</strong>lan atas tuduhan makar kepada penyelenggara Kongres Rakyat<br />

Papua (KRP) III yang <strong>di</strong>selenggarakan pada 19 Oktober 2011, <strong>di</strong> Lapangan Zakheus,<br />

Padangbulan, Abepura, Kota Jayapura. Pada 16 Maret 2012, Majelis <strong>Hak</strong>im Penga<strong>di</strong>lan Negeri<br />

Jayapura menjatuhkan vonis 3 (tiga) tahun penjara kepada (5) lima terdakwa yang<br />

menyelenggarakan Kongres Rakyat Papua (KRP) III, yakni Selfius Bobii, Agus Kraar,<br />

48<br />

49<br />

50<br />

Lihat “ Presiden Instruksikan Pemulihan Keamanan <strong>di</strong> Papua”, dalam http://nasional.kompas.com/read/<br />

2012/06/12/14230964/Presiden.Instruksikan.Pemulihan.Keamanan.<strong>di</strong>.Papua, <strong>di</strong>akses 5 Januari 2013.<br />

Survey LBH Jakarta dan LBH Papua melakukan survei terhadap aparat penegak hukum dan masyarakat<br />

mengenai penyiksaan <strong>di</strong> Papua. Lihat Bulletin <strong>Asasi</strong>, “Penyiksaan <strong>di</strong> Balik Jeruji”, <strong>Asasi</strong> E<strong>di</strong>si Mei-Juni 2012,<br />

<strong>Elsam</strong>. Dokumen dapat <strong>di</strong>akses <strong>di</strong> www.elsam.or.id.<br />

Lihat “Ribuan Warga Papua Tuntut Referendum”, dalam http://www.tempo.co/read/news/2012/02/<br />

20/058385129/Ribuan-Warga-Papua-Tuntut-Referendum, <strong>di</strong>akses 5 Januari 2013.<br />

30

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!