05.05.2015 Views

Laporan Situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia Tahun ... - Elsam

Laporan Situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia Tahun ... - Elsam

Laporan Situasi Hak Asasi Manusia di Indonesia Tahun ... - Elsam

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

tangganya (petani kecil dan nelayan). Posisi produsen pangan dengan skala kecil ini<br />

<strong>di</strong>samaratakan dengan produsen pangan dengan skala besar (perusahaan pangan), sementara<br />

pemerintah <strong>di</strong>wajibkan oleh undang-undang ini untuk menghilangkan seluruh kebijakan yang<br />

<strong>di</strong>anggap berdampak pada penurunan daya saing. 97<br />

Dari 30 RUU yang <strong>di</strong>sahkan selama 2012, hanya segelintir <strong>di</strong> antaranya yang materinya sejalan<br />

dengan upaya pemajuan dan perlindungan HAM, itu pun merupakan RUU pengesahan perjanjian<br />

internasional. Tiga perjanjian internasional yang <strong>di</strong>sahkan ke dalam hukum nasional dalam<br />

kerangka penguatan perlindungan hak asasi manusia, yaitu: (1) International Convention on the<br />

Protection of the Rights of All Migrant Workers and Members of Their Families (Konvensi<br />

Internasional mengenai Perlindungan <strong>Hak</strong>-<strong>Hak</strong> Seluruh Pekerja Migran dan Anggota<br />

Keluarganya); (2) Optional Protocol to the Convention on the Rights of the Child on the<br />

Involvement of Children in Armed Conflict (Protokol Opsional Konvensi <strong>Hak</strong>-hak Anak<br />

mengenai Keterlibatan Anak dalam Konflik Bersenjata); 98 (3) Optional Protocol to the<br />

Convention on the Rights of the Child on the Sale of Children, Child Prostitution and Child<br />

Pornography (Protokol Opsional Konvensi <strong>Hak</strong>-hak Anak mengenai Penjualan Anak, Prostitusi<br />

Anak, dan Pornografi Anak). 99<br />

Khusus mengenai konvensi buruh migran, pemerintah <strong>Indonesia</strong> baru mengesahkannya menja<strong>di</strong><br />

undang-undang nasional 22 tahun setelah konvensi tersebut <strong>di</strong>adopsi oleh PBB, pada 18<br />

Desember 1990. 100 <strong>Indonesia</strong> menja<strong>di</strong> negara dengan jumlah buruh migran yang cukup besar <strong>di</strong><br />

dunia, namun tidak memiliki memiliki mekanisme proteksi yang memadai bagi mereka. Banyak<br />

kasus kekerasan dan pelanggaran hak asasi manusia yang <strong>di</strong>alami oleh buruh migran asal<br />

<strong>Indonesia</strong> <strong>di</strong> tempat mereka bekerja. Sementara pemerintah seperti tak pernah ambil pusing<br />

dengan sleuruh peristiwa kekerasan yang <strong>di</strong>alami oleh warga negaranya <strong>di</strong> luar negeri. Hasil<br />

pemantauan yang <strong>di</strong>rilis oleh Migrant CARE misalnya memperlihatkan hingga akhir tahun 2012<br />

sebanyak 420 buruh migran <strong>Indonesia</strong> terancam hukuman mati <strong>di</strong> luar negeri, dan 99 orang<br />

<strong>di</strong>antaranya telah <strong>di</strong>vonis hukuman mati. Paling banyak berada <strong>di</strong> Malaysia sebanyak 351 orang,<br />

peringkat kedua Sau<strong>di</strong> Arabia 45 orang, China sebanyak 22 orang, dan Singapura serta Philipina<br />

masing-masing 1 orang. Tidak hanya terancam hukuman mati, 16 orang buruh migran <strong>Indonesia</strong><br />

<strong>di</strong> Malaysia juga menja<strong>di</strong> korban pembunuhan sewenang-wenang oleh polisi Malaysia (extra<br />

ju<strong>di</strong>cial killing).<br />

97<br />

Lihat UU Pangan Baru Tidak Sesuai Dengan Konsep Kedaulatan Pangan, Isi Lama Kemasan Baru, dalam<br />

http://www.spi.or.id/?p=5699, <strong>di</strong>akses pada 17 Desember 2012.<br />

98<br />

Protokol opsional ini <strong>di</strong>adopsi pada 25 May 2000 dan mengikat mulai 18 Januari 2002. 120 negara sudah<br />

menandatanganinya dan 162 negara meratifikasinya. <strong>Indonesia</strong> menandatanganinya pada 21 September 2001 dan<br />

meratifikasinya pada 24 September 2012. Selengkapnya lihat <strong>di</strong><br />

http://treaties.un.org/Pages/ViewDetails.aspx?src=TREATY&mtdsg_no=IV-11-b&chapter=4&lang=en.<br />

99<br />

Protokol opsional ini <strong>di</strong>adopsi pada 25 May 2000 dan mengikat mulai 18 Januari 2002. 120 negara sudah<br />

menandatanganinya dan 162 negara meratifikasinya. <strong>Indonesia</strong> menandatanganinya pada 21 September 2001 dan<br />

meratifikasinya pada 24 September 2012. Selengkapnya lihat <strong>di</strong><br />

http://treaties.un.org/Pages/ViewDetails.aspx?src=TREATY&mtdsg_no=IV-11-c&chapter=4&lang=en.<br />

100 Sampai dengan 19 Desember 2012 sudah 46 negara yang meratifikasi konvensi ini dan 35 negara yang<br />

menandatanganinya. <strong>Indonesia</strong> sen<strong>di</strong>ri menandatangani konvensi ini pada 22 September 2004 dan<br />

meratifikasinya pada 31 Mei 2012. Selengkapnya lihat <strong>di</strong><br />

http://treaties.un.org/Pages/ViewDetails.aspx?src=TREATY&mtdsg_no=IV-13&chapter=4&lang=en.<br />

57

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!