Diskusi dan Analisa Manajemen • Management and Discussion AnalysisPenjualan produk turunan curah meningkat menjadi Rp 5,80triliun dibandingkan dengan Rp 4,28 triliun pada tahun 2009.Penjualan produk bermerek, yang terdiri dari minyak goreng danmargarin, adalah sebesar Rp 2,04 triliun, memberikan kontribusi10% dari jumlah penjualan bersih pada tahun 2010. Kami terusmeningkatkan penjualan produk bermerek kami baik di Indonesiamaupun di pasar ekspor.Beban pokok penjualanBeban pokok penjualan terdiri dari bahan baku yang digunakan,beban pemupukan, pemeliharaan, pemanenan dan bebantidak langsung lainnya. Beban pokok penjualan pada tahun2010 meningkat sebesar 37% menjadi Rp 17,13 triliun, terutamadisebabkan oleh meningkatnya harga beli dan volume bahanbaku yang digunakan, seiring dengan meningkatnya penjualanyang tercatat selama tahun berjalan.Beban usahaBeban usaha terdiri dari beban penjualan serta beban umum danadministrasi. Beban penjualan terutama adalah pungutan ekspor,beban transportasi, gaji dan tunjangan, serta iklan dan promosi.Beban umum dan administrasi terutama terdiri dari beban gajidan tunjangan, sewa, perjalanan, penyusutan dan alokasi darijasa pengelolaan dan komisi. Jasa pengelolaan dan komisi adalahpendapatan jasa dari perusahaan afiliasi, di mana Perseroanmenyediakan jasa yang terkait dengan pengelolaan perkebunan,penjualan, akuntansi dan keuangan serta teknologi informasi.Pada tahun 2010, beban penjualan berlipat ganda menjadiRp 1,47 triliun dari Rp 606 milyar tahun lalu, terutama disebabkanoleh beban penjualan yang meningkat secara signifikandari Rp 442 milyar menjadi Rp 1,10 triliun di tahun 2010.Beban penjualan yang meningkat terutama disebabkan olehbeban pungutan ekspor yang lebih tinggi sebagai akibatdari meningkatnya tarif pungutan ekspor sejalan denganmeningkatnya harga pasar internasional CPO selama tahunberjalan. Beban umum dan administrasi meningkat sebesar 126%menjadi Rp 372 milyar pada tahun 2010, terutama disebabkanoleh meningkatnya beban gaji dan beban yang terkait sebagaidampak dari bertambahnya jumlah karyawan Perseroan sertamenurunnya pendapatan manajemen dan komisi.Laba usahaLaba usaha Perseroan pada tahun 2010 sebesar Rp 1,67 triliun, 50%lebih tinggi dari tahun sebelumnya, seiring dengan meningkatnyalaba kotor menjadi Rp 3,14 triliun dari Rp 1,72 triliun tahun lalu.EBITDASebagai dampak dari naiknya laba usaha, EBITDA Perseroan selamatahun 2010 menguat menjadi Rp 2,15 triliun, atau 47% lebih tinggidari tahun sebelumnya sebesar Rp 1,47 triliun.Penghasilan atau beban lain-lainPenghasilan atau beban lain-lain terutama terdiri dari bebankeuangan, laba selisih kurs dan lain-lain.Pada tahun 2010, beban lain-lain menurun menjadi Rp 13 milyardari Rp 117 milyar pada tahun 2009, terutama karena turunnyabeban keuangan dan adanya pendapatan lain-lain. Meskipunnilai pinjaman bank meningkat, beban keuangan mengalamipenurunan sebesar Rp 34 milyar, sebagai hasil dari tingkat bungayang lebih rendah.Sales of unbranded refined products increased to Rp 5.80 trillionas compared to Rp 4.28 trillion in 2009. Sales of branded products,which consist of cooking oil and margarine, was Rp 2.04 trillion,contributing 10% of the total net sales in 2010. We have continuedto grow our sales of branded products in the Indonesia as well asexport markets.Cost of goods soldCost of goods sold comprises of raw materials used, manuring,upkeep, harvesting costs and other overhead costs. Cost of goodssold in 2010 increased by 37% to Rp 17.13 trillion, mainly due tohigher purchase price and quantity of raw materials used in linewith rising sales recorded during the year.Operating expensesOperating expenses consist of selling expenses and generaland administrative expenses. Selling expenses mainly compriseof export tax, transportation, salaries and benefits, advertisingand promotion. General and administrative expenses mainlyconsist of salaries and benefits, rentals, travelling, depreciation,and allocation from management and commission fees. Themanagement and commission fees are the fee income fromaffiliated companies, to which the Company provided severalservices related to plantation management, sales, accounting,finance, and information technology.In 2010, operating expenses more than doubled to Rp 1.47 trillionfrom Rp 606 billion in the preceding year, mainly attributable toselling expenses which were significantly higher from Rp 442billion to Rp 1.10 trillion in 2010. Higher selling expenses weremainly affected by increased export tax expense as a result ofhigher applicable export tax rate in line with increased internationalmarket prices of CPO during the year. General and administrativeexpenses increased by 126% to Rp 372 billion in 2010, primarilydue to higher salaries and related expenses recorded as a resultof additional headcount combined with lower management andcommission fees.Income from operationsThe Company’s income from operations in 2010 was recorded atRp 1.67 trillion, 50% higher than the previous year, following theincrease in gross profit to Rp 3.14 trillion from Rp 1.72 trillion lastyear.EBITDAIn line with the rising in income from operations, the Company’sEBITDA during 2010 strengthened to Rp 2.15 trillion, a 47%increase from previous year’s Rp 1.47 trillion.Other income or expensesOther income or expenses primarily consist of financial expenses,foreign exchange gain and miscellaneous.Other expenses decreased to Rp 13 billion in 2010 from Rp 117billion in 2009, mainly due to lower financial expense andmiscellaneous income recorded. In spite of higher bank debts,financial expenses decreased by Rp 34 billion, resulting fromlower interest rates.26 <strong>PT</strong> Sinar Mas Agro Resources and Technology <strong>Tbk</strong>.Laporan Tahunan 2010 AnNual <strong>Report</strong>
Diskusi dan Analisa Manajemen • Management and Discussion AnalysisLaba bersihLaba bersih Perseroan menunjukkanpeningkatan yang signifikan sebesar68% menjadi Rp 1,26 triliun padatahun 2010, dari Rp 748 milyar ditahun sebelumnya. Laba per sahamuntuk tahun 2010 adalah sebesarRp 439.AsetJumlah aset Perseroan meningkatsebesar Rp 2,27 triliun atau 22%,mencapai Rp 12,48 triliun per tanggal31 Desember 2010.EBITDA dan Laba BersihEBITDA and Net Incomedalam milyar Rp • in billion RpAset lancar tercatat sebesar Rp 6,27triliun pada akhir tahun 2010, naik37% dari tahun sebelumnya sebesarRp 4,59 triliun. Peningkatan tersebutdisebabkan oleh meningkatnya nilaipiutang usaha, uang muka pembeliandan persediaan. Pada akhir tahun2010, piutang usaha adalah sebesarRp 1,92 triliun. Hampir 99% darisaldo piutang usaha ini jatuh tempodalam waktu kurang dari tiga bulan.EBITDAMeningkatnya piutang usaha, uangmuka pembelian dan persediaan initerkait dengan naiknya harga pasarCPO dan sejalan dengan meningkatnya penjualan Perseroan.1,8852,4241,0461,468748Laba Bersih • Net IncomeAset tidak lancar meningkat sebesar 10% menjadi Rp 6,21 triliunpada akhir tahun 2010 dari Rp 5,62 triliun pada tahun 2009.Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh pembangunansebuah pabrik pengolahan kelapa sawit, penambahan kapasitaspabrik pengolahan inti sawit di Kalimantan, serta pembangunansebuah pabrik hilir kelapa sawit di Jawa Barat.9892,1511,261Aset, Kewajiban dan EkuitasAssets, Liabilities and Equitydalam milyar Rp • in billion Rp8,0632007 2008 2009 2010 2007 2008 2009 20104,5353,52810,026Aset • AssetsKewajiban • LiabilitiesEkuitas • Equity5,2474,61510,2115,2604,796Net incomeThe Company’s net income substantially increased by 68% toRp 1.26 trillion in 2010 from Rp 748 billion in the previous year.Earnings per share totaled Rp 439 for 2010.AssetsOur total assets grew by Rp 2.27 trillion or 22%, reaching Rp 12.48trillion as of 31 December 2010.12,4766,4505,830KewajibanPada akhir tahun 2010, jumlah kewajiban Perseroan meningkatsebesar Rp 1,24 triliun menjadi Rp 6,50 triliun pada tanggal31 Desember 2010, terutama disebabkan oleh meningkatnyakewajiban lancar. Kewajiban lancar tercatat sebesar Rp 4,11 triliun,48% lebih tinggi dibandingkan tahun lalu sebesar Rp 2,77 triliun.Sementara kewajiban tidak lancar tercatat Rp 2,39 triliun, 4% lebihrendah dari saldo tahun lalu. Meningkatnya kewajiban lancarterutama disebabkan oleh penambahan pinjaman jangka pendekuntuk keperluan modal kerja.Jumlah pinjaman (jangka pendek dan panjang) meningkatmenjadi Rp 3,18 triliun dari Rp 2,35 triliun tahun sebelumnya.Sebagian besar pinjaman kami adalah dalam mata uang dolar AS.Per 31 Desember 2010, rasio pinjaman bersih terhadap ekuitasmasih tetap sehat yaitu sebesar 0,69 dan rasio EBITDA terhadapbeban bunga sebesar 8 kali.EkuitasNilai ekuitas meningkat sebesar 22% menjadi Rp 5,83 triliun dariRp 4,80 triliun pada tahun sebelumnya. Laba ditahan Perseroanmencapai Rp 3,40 triliun pada akhir tahun 2010, meningkatsebesar 44% dari tahun sebelumnya, dengan laba bersih tahunCurrent assets totaled Rp 6.27 trillion at end of 2010, 37%higher than the previous year of Rp 4.59 trillion. The increasewas attributable to higher trade accounts receivable, advancepurchases and inventories. Trade accounts receivable as at endof 2010 was Rp 1.92 trillion. Almost 99% of this receivable wasdue in less than three months. Rising trade accounts receivable,advance purchases and inventories corresponded to the increasein CPO market prices and were in line with the higher sales of theCompany.Non-current assets grew by 10% to Rp 6.21 trillion as at end of 2010from Rp 5.62 trillion in 2009. The increase mainly resulted from theconstruction of a mill, expansion of kernel crushing capacity inKalimantan, as well as a new refinery project in West Java.LiabilitiesTotal liabilities increased by Rp 1.24 trillion to Rp 6.50 trillion as at31 December 2010, primarily attributable to the increase in currentliabilities. Current liabilities were recorded at Rp 4.11 trillion, 48%higher than last year of Rp 2.77 trillion. Meanwhile non-currentliabilities were recorded at Rp 2.39 trillion, 4% lower than lastyear’s balance. The increase in current liabilities was mostly due toadditional short-term borrowings for working capital purposes.<strong>PT</strong> Sinar Mas Agro Resources and Technology <strong>Tbk</strong>.Laporan Tahunan 2010 AnNual <strong>Report</strong>27