You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Sukrosa merupakan bahan terpenting yang digunakan dalam<br />
proses pengolahan cotton candy. Pada cotton candy gula bertanggung<br />
jawab terhadap struktur fisik, selain bertanggung jawab terhadap kemanisan<br />
dan mouthfeel. Gula yang dipergunakan dalam produksi cotton<br />
candy telah mendapatkan perlakuan terlebih dahulu, untuk mendukung<br />
pembuatan serat, dan disebut sebagai floss sugar.<br />
Selain gula diperlukan bahan pendukung lainnya, terutama pewarna<br />
dan flavoring. Pewarna yang sering ditambahkan dalam proses<br />
pembuatan cotton candy, diantaranya adalah red dye # 40, yellow dye<br />
#5, yellow dye #6, dan blue dye # 1. Pewarna tersebut harus memenuhi<br />
standar keamanan yang telah ditetapkan oleh FDA ataupun BPOM.<br />
Warna yang populer dipakai adalah warna pink dan kuning. Di amerika<br />
cotton candy tersedia dalam berbagai macam flavor, seperti buble gum,<br />
pisang, rasberry, vanila, melon, dan cokelat.<br />
Untuk menimbulkan flavor tersebut dapat digunakan flavoring<br />
agent (essence), baik yang artificial maupun natural. Natural flavor dapat<br />
diperoleh dari buah-buahan, berries, madu, molasses, dan malt.<br />
Sedangkan artificial flavor dapat berasal dari campuran komponen aromatik<br />
yang diproduksi melalui reaksi kimia secara sintetik. Beberapa<br />
komponen artificial flavor penting diantaranya adalah methyl anthranilate<br />
dan ethyl caproate.<br />
E. PROSES PEMBUATAN CANDY<br />
Secara umum proses pembuatan candy mudah dan sederhana.<br />
Proses pembuatan candy ada 6 tahapan penting (Gambar 14.10).<br />
Penimbangan<br />
Pencampuran/Pelarutan<br />
Pemasakan/Pemekatan<br />
Pendinginan<br />
Pencetakan<br />
Pengemasan<br />
Gambar 14.10 : Proses pembuatan candy<br />
421