Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
1. Kadar air.<br />
Salah satu parameter yang diukur saat proses pembuatan permen<br />
adalah kadar air. Selain menentukan keras lembeknya adonan, kadar<br />
air juga menentukan umur simpan produk.<br />
2. Penetrasi.<br />
Selain faktor kadar air, kekerasan adonan juga ditentukan oleh faktor-faktor<br />
lain, seperti sifat rekristalisasi yang terjadi, karena itu perlu dilakukan<br />
analisa lanjutan, setelah didapatkan angka kadar air. Untuk<br />
lebih mendapatkan tingkat kekerasan yang akurat, selain dengan<br />
mengatur kadar air, maka adonan yang terbentuk akan diukur kekerasannya<br />
dengan menggunakan alat yang dinamakan “penetrometer”.<br />
Cara kerja alat ini adalah dengan membuat sediaan dalam<br />
diameter tertentu dan ketebalan tertentu, kemudian sediaan ini akan di<br />
simpan dalam box khusus untuk mendapatkan suhu yang stabil. Setelah<br />
stabil, adonan ini diletakkan dibawah jarum penetrasi alat tersebut.<br />
Kedalaman jarum dalam menembus adonan akan direkam dan setelah<br />
dilakukan beberapa kali ulangan akan diplotkan dalam bentuk grafik,<br />
yang akan dibandingkan dengan standar yang ada. Dari gambar yang<br />
terbentuk dengan mereferensi pada kadar air tertentu akan bisa dianalisa<br />
untuk mendapatkan tingkat kristalisasi yang terjadi.<br />
Gambar 14.12: Penetrometer<br />
3. Struktur molekul<br />
Untuk lebih memastikan bentuk, besar dan densitas kristal yang<br />
terbentuk biasanya juga dilakukan dengan melihat struktur adonan<br />
dibawah mikroskop.<br />
4. Tekstur Analyzer<br />
Alat yang cukup canggih ini berguna untuk menstimulasi apa yang<br />
dirasakan mulut atau gigi dalam mengunyah permen Biasanya analisa<br />
dilakukan untuk produk akhir atau juga proses tahap-tahap tertentu<br />
yang pada akhirnya menentukan tekstur yang akan terbentuk.<br />
428