11.07.2015 Views

KONSEP RANCANGAN AWAL - Bappeda

KONSEP RANCANGAN AWAL - Bappeda

KONSEP RANCANGAN AWAL - Bappeda

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

mempertahankan sekaligus meningkatkan daya beli masyarakat antara lain melaluiberbagai insentif perpajakan dan pemberian subsidi, serta bantuan langsung tunai; (ii)mencegah timbulnya PHK secara luas dan meningkatkan daya tahan usaha dalammenghadapi krisis antara lain melalui penurunan berbagai tarif perpajakan dan beamasuk, potongan tarif listrik, subsidi bunga, serta pemberian kredit usaha rakyat; (iii)menangani dampak PHK dan mengurangi tingkat pengangguran dengan meningkatkanbelanja infrastruktur padat karya melalui penambahan anggaran untuk infrastruktur;serta (iv) mempercepat laju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan denganmeneruskan reformasi di seluruh kementerian/lembaga (K/L).Dengan langkah-langkah tersebut di atas, pendapatan negara dan hibahmencapai sekitar Rp 866,8 triliun atau 16,3 persen PDB, lebih rendah Rp 118,9 triliunbila dibandingkan dengan sasaran yang ditetapkan dalam APBN 2009, yaitu sebesar Rp985,7 triliun atau 18,5 persen PDB. Penurunan tersebut terutama didorong olehpenurunan penerimaan dalam negeri, baik berupa penerimaan perpajakan maupunpenerimaan negara bukan pajak sebagai dampak dari krisis ekonomi global.Sementara itu, belanja negara mencapai sekitar Rp 954,0 triliun atau 17,9persen PDB, yang lebih rendah Rp 83,1 triliun apabila dibandingkan dengan anggaranbelanja negara yang ditetapkan dalam APBN 2009 yang besarnya Rp 1.037,1 triliun atau19,5 persen PDB. Penurunan anggaran belanja tersebut antara lain disebabkan olehbeban belanja subsidi yang menurun menjadi Rp 159,5 triliun atau 3,0 persen PDB dariRp 166,7 triliun atau 3,1 persen PDB yang ditetapkan dalam APBN 2009. Penurunansubsidi ini disebabkan oleh perubahan asumsi harga minyak yang cukup besar dariUS$80 per barel menjadi US$61,6 per barel.Perkembangan penerimaan dan belanja negara di atas, mendorong peningkatandefisit anggaran dalam tahun 2009 menjadi sebesar 1,6 persen PDB, atau meningkatsebesar 0,6 persen PDB jika dibandingkan dengan defisit yang ditetapkan dalam APBNtahun 2009 yang besarnya 1,0 persen PDB. Selanjutnya stok utang pemerintah dapatditurunkan menjadi sebesar 30,0% PDB.Menjelang akhir tahun 2009, proses pemulihan ekonomi dunia terusmenunjukkan peningkatan dan berdampak positif terhadap kinerja sektor eksternalpada keseluruhan tahun 2009. Kondisi Neraca Pembayaran sampai triwulan III tahun2009 terjaga. Total nilai ekspor sampai triwulan III tahun 2009 mencapai USD 84,1miliar atau turun 23,4 persen jika dibanding dengan triwulan III tahun 2008. Total nilaiimpor sampai triwulan III tahun 2009 mencapai USD 91,1 miliar atau menurun 33,3persen dibanding triwulan III tahun 2008. Secara keseluruhan, neraca transaksi berjalansampai triwulan III tahun 2009 mengalami surplus sebesar USD 7,4 miliar. Padatriwulan II tahun 2009 arus modal dan finansial mengalami defisit, namun sampaidengan triwulan III tahun 2009 secara keseluruhan arus modal dan finansial surplussebesar USD 4,7 miliar, surplus ini didorong oleh arus masuk investasi langsung asingsebesar USD 3,8 miliar serta arus masuk investasi portfolio sebesar USD 6,6 miliar,I-79

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!