kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan prioritas nasional.DAK sebagai salah satu instrumen Dana Perimbangan terus mengalamiperkembangan yang cukup signifikan dari tahun ke tahun, baik dari sisi besaran alokasi,cakupan bidang DAK, maupun jumlah daerah yang memperoleh alokasi DAK. Beberapakendala dan permasalahan dalam pengelolaan DAK selama ini meliputi : 1) masihadanya kekurangtepatan pemahaman tentang konsep DAK baik di pusat maupun didaerah; 2) masih relatif kecilnya pagu nasional DAK dibandingkan dengan kebutuhan;3) batasan penggunaan DAK sesuai peraturan perundangan yang ada masihmenekankan pada kegiatan fisik, sehingga kurang dapat mengakomodasi kebutuhanterhadap perencanaan kegiatan secara utuh; 4) masih terbatasnya kapasitasperencanaan DAK yang berbasis kinerja, serta selaras dan terpadu dengan perencanaansektoral nasional; 5) masih rendahnya akurasi data teknis yang diperlukan untukperencanaan dan alokasi DAK; 6) formula alokasi DAK yang ada belum sepenuhnyadapat menjamin kesesuaian antara kepentingan nasional dan kebutuhan daerah; 7)masih kurang terintegrasinya DAK ke dalam siklus dan mekanisme perencanaanpembangunan nasional dan daerah; 8) belum tersedianya pedoman yang jelas tentangkoordinasi pengelolaan DAK secara utuh dan terpadu di tingkat pusat, provinsi, dankabupaten/kota; 9) masih kurangnya sinkronisasi kegiatan DAK dengan kegiatan lainyang didanai APBD; 10) masih kurangnya koordinasi dan keterpaduan dalampemantauan dan evaluasi DAK serta rendahnya kepatuhan daerah dalam penyampaianlaporan pelaksanaan DAK ke pusat; dan 11) masih relatif lemahnya pengawasan daerahterhadap pelaksanaan kegiatan DAK.Berdasarkan kendala dan permasalahan tersebut, sasaran yang ingin dicapaidalam kurun waktu 2010-2014 adalah meningkatnya efektivitas DAK sebagai instrumenpendanaan dalam rangka mendorong pembangunan daerah untuk mendukungpencapaian berbagai prioritas pembangunan nasional dalam RPJMN 2010-2014.Untuk mencapai sasaran tersebut, arah kebijakan DAK dalam RPJMN 2010-2014adalah sebagai berikut:1. Menyempurnakan desain konsep DAK dalam rangka memperjelas kedudukan,peran dan misi DAK sebagai salah satu instrumen pendanaan desentralisasi yangefektif untuk membantu mengurangi kesenjangan antar daerah dalampenyediaan pelayanan dasar publik dan memberikan insentif kepada daerahtertentu untuk meningkatkan upaya pencapaian sasaran prioritas nasional;2. Meningkatkan secara bertahap pagu nasional DAK agar lebih optimal untukmendukung pencapaian prioritas nasional. Selain itu akan dilakukantransformasi dari dana K/L yang digunakan untuk mendanai urusan daerah,seperti antara lain: dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan danapengembangan infrastruktur perdesaan, ke DAK;I-96
3. Mendukung program yang menjadi prioritas nasional dalam RPJMN 2010-2014sesuai kerangka pengeluaran jangka menengah dan penganggaran berbasiskinerja (performance based budgeting), termasuk program yang bersifat lintas(cross cutting) sektor dan program yang bersifat kewilayahan yang menjadiprioritas nasional;4. Diprioritaskan untuk membantu daerah-daerah yang memiliki kemampuankeuangan relatif rendah dalam membiayai pelayanan publik sesuai StandarPelayanan Minimal (SPM);5. Meningkatkan kualitas perencanaan melalui penajaman indikator kinerja, danpenyediaan data teknis yang akurat;6. Meningkatkan koordinasi pengelolaan DAK secara utuh dan terpadu di pusat dandaerah, meningkatkan sinkronisasi kegiatan DAK dengan kegiatan lain yangdidanai APBN dan APBD, serta meningkatkan pengawasan terhadap pelaksanaankegiatan DAK di daerah.;Alokasi DAK ke daerah ditentukan berdasarkan kriteria alokasi yang ditetapkandalam undang-undang. Menurut UU No. 33 Tahun 2004, kriteria tersebut terdiri darikriteria umum, kriteria khusus, dan kriteria teknis. Kriteria tersebut disempurnakansejalan dengan revisi UU No. 33 Tahun 2004.Bidang DAK ditentukan berdasarkan identifikasi kebutuhan DAK untukmendukung pencapaian prioritas nasional. Sehubungan dengan itu, dalam RPJMN 2010-2014 bidang-bidang yang layak dipertimbangkan untuk didanai DAK meliputi antaralain: pelayanan dasar publik yang bersifat wajib seperti pendidikan dasar, kesehatandasar, keluarga berencana, ketahanan pangan; infrastruktur dasar; logistik nasional;lingkungan hidup; dan kewilayahan (daerah tertinggal, terdepan, terluar, dan pascakonflik).Dalam RPJMN 2010-2014 bidang-bidang yang didanai DAK adalah:1. Khusus tahun 2010, bidang DAK telah ditetapkan meliputi: a) Pendidikan, b)Kesehatan, c) Infrastruktur Jalan, d) Infrastruktur Irigasi, e) Infrastruktur AirMinum, f) Infrastruktur Sanitasi, g) Prasarana Pemerintahan Daerah, h) Kelautandan Perikanan, i) Pertanian, j) Lingkungan Hidup, k) Keluarga Berencana, l)Kehutanan, m) Sarana dan Prasarana Perdesaan, dan n) Sarana Perdagangan.2. Pada tahun-tahun selanjutnya bidang kegiatan yang didanai DAK akanditetapkan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun anggaranbersangkutan.Arah Kebijakan Pengalokasian Dana Otonomi KhususBerdasarkan UU Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan PeraturanI-97
- Page 2 and 3:
Buku IIImemuat rencana pembangunan
- Page 4 and 5:
harga pangan dan terjadinya krisis
- Page 6 and 7:
damai.Akuntabilitas di tingkat peme
- Page 8 and 9:
2004, 203142005, 74682005, 15975200
- Page 10 and 11:
PDB & PDB Non Migas (%, y-o-y)PDB P
- Page 12 and 13:
GAMBAR 5PERKEMBANGAN JUMLAH PENDUDU
- Page 14 and 15:
daerah dalam pelayanan dan penyelen
- Page 16 and 17:
GAMBAR 8PERKEMBANGAN ANGKA PARTISIP
- Page 18 and 19:
keras di antara pemerintah, dunia u
- Page 20 and 21:
erkelanjutan. Pengelolaan lingkunga
- Page 22 and 23:
BAB IIIARAHAN RPJPN 2005-20253.1 Vi
- Page 24 and 25:
keindahan dan kenyamanan kehidupan;
- Page 26 and 27:
sebagai negara demokrasi yang besar
- Page 28 and 29:
BAB IVKEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONA
- Page 30 and 31:
kepatuhan terhadap pranata hukum.Sa
- Page 32 and 33:
Sementara itu, munculnya kesadaran
- Page 34 and 35:
dalam langkah dan peran strategis I
- Page 36 and 37:
Percepatan pembangunan dan pertumbu
- Page 38 and 39:
Agenda V: Pembangunan Yang Inklusif
- Page 40 and 41:
Langkah-langkah yang disebutkan di
- Page 42 and 43:
Perwujudan keadilan keikutsertaan d
- Page 44 and 45:
hati, sehingga inflasi dapat dikend
- Page 46 and 47: Sasaran tersebut tercermin dari per
- Page 48 and 49: NO. PEMBANGUNAN SASARAN6. Infrastru
- Page 50 and 51: 3. Arah kebijakan umum untuk memper
- Page 52 and 53: Prioritas 2: PendidikanPeningkatan
- Page 54 and 55: Prioritas 4: Penanggulangan Kemiski
- Page 56 and 57: 3. Perhubungan: Pembangunan jaringa
- Page 58 and 59: 5. Hasil ikutan dan turunan minyak
- Page 60 and 61: 4. Kebijakan: Peningkatan perhatian
- Page 62 and 63: erdiri sendiri, tetapi saling terka
- Page 64 and 65: keseluruhan disebut dana perimbanga
- Page 66 and 67: sebagai pusat pelayanan primer yang
- Page 68 and 69: lingkungan hidup; (7) mendorong pus
- Page 70 and 71: antarwilayah maupun antarkawasan; (
- Page 72 and 73: keragaman hayati, habitat, potensi
- Page 74 and 75: III.Wilayah Pengembangan Kelautan J
- Page 76 and 77: 1. Mendorong percepatan pembangunan
- Page 78 and 79: persen. Dari sisi permintaan, pertu
- Page 80 and 81: sedangkan investasi lainnya (neto)
- Page 82 and 83: 2010 yang lebih baik; ketahanan eko
- Page 84 and 85: negara industri utama. Di dalam neg
- Page 86 and 87: maupun dalam meningkatkan pemenuhan
- Page 88 and 89: perekonomian domestik dan mampu men
- Page 90 and 91: sebagai sumber pendanaan jangka men
- Page 92 and 93: I-92TABEL 3KERANGKA EKONOMI MAKRO20
- Page 94 and 95: Dana PerimbanganMenurut Undang-Unda
- Page 98 and 99: Pemerintah Pengganti Undang-Undang
- Page 100 and 101: BAB VIPENUTUPRencana Pembangunan Ja