13.07.2015 Views

World Bank Document - psflibrary.org

World Bank Document - psflibrary.org

World Bank Document - psflibrary.org

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

Memerangi Korupsi di Indonesia yang TerdesentralisasiStudi Kasus Penanganan Korupsi Pemerintah Daerahgrass root, mereka menggalang dukungan dari masyarakat desa dengan memanfaatkanhubungan mereka dengan AKPD (Asosiasi Kepala Desa dan Perangkat Desa) dan FKMD(Forum Komunikasi Badan Perwakilan Desa). Melalui badan-badan ini MCW sejak awalsudah mengadakan berbagai seminar dan diskusi untuk penyadaran masyarakat tentangkorupsi. Warga desa inilah yang menjadi massa terbesar MCW, ditambah lagi dengandukungan para pelajar, pemuda karang taruna dan anak jalanan. Selanjutnya, setiap kalimelakukan aksi jalanan semua komponen tersebut memakai nama “GeRAK Madiun”dengan tetap membawa atribut mereka masing-masing sebagai <strong>org</strong>anisasi atau perwakilankelompok tertentu.Pemberitaan media juga cukup intens dalam memberitakan kasus ini, terutama dari mediacetak lokal baik di kab. Madiun dan Jawa Timur, misalnya Radar Madiun, Surya danMemorandum. Pemberitaan intens mencakup seluruh tahapan proses pengadilan maupunberbagai aksi dan opini baik dari kelompok aktor pendorong maupun kelompok pendukungterdakwa. Intensnya pemberitaan oleh koran lokal ini diyakini pula ikut meningkatkanperhatian masyarakat akan kasus ini. Banyak masyarakat yang datang untuk melihatproses sidang, hingga akhirnya MCW meminta kepada PN agar diperbolehkan memasangpengeras suara untuk pengunjung di luar ruang sidang. Permohonan ini dikabulkan, MCWmemakai pengeras yang mereka bawa sendiri untuk menyiarkan sidang pada pengunjungyang ada di halaman PN. Akhirnya, setelah beberapa kali sidang pihak PN sendiri yangmemasangnya.Meja Hijau Tahap KeduaSidang terhadap tiga mantan wakil DPRD ini awalnya kurang mendapat perhatian massa,karena konsentrasi mereka telah terserap untuk sidang terhadap terdakwa mantan ketuaDPRD. Seiring dengan proses upaya hukum banding dan kasasi terhadap kasus terdakwamantan Ketua DPRD, proses hukum Wakil Ketua DPRD yang berlangsung sejak Januari2006 terus bergulir. Setelah vonis terhadap Ketua DPRD dijatuhkan, perhatian massamenjadi lebih terfokus dalam kasus ini. Bahkan, media yang biasanya jarang sekali memuatpemberitaan tentang kasus ini, kembali mengeksposnya. Menjelang pembacaan putusanterhadap terdakwa 3 mantan wakil DPRD, GeRAK kembali melakukan aksi yang menuntutpenuntasan kasus itu. Hal ini menyebabkan pembacaan vonis sempat tertunda sampai tigakali persidangan.Pada tanggal 15 Juni, Wakil Ketua DPRD dari Fraksi TNI/Polri divonis 1 tahun penjaradan denda 50 juta dan mengembalikan kerugian negara 5,7 juta. Lima hari kemudian, padatanggal 20 Juni 2006, 2 Wakil Ketua DPRD yang lain, divonis oleh PN Kab. Madiun 1tahun penjara dan denda 50 juta, serta mengembalikan kerugian Negara sebesar 7,18 juta.Vonis ini lebih ringan dari tuntutan jaksa untuk masing 4 tahun penjara dan denda 200juta, serta mengembalikan kerugian negara sebesar masing-masing 265 juta dan 70 juta.Atas putusan ini JPU kemudian mengajukan banding. Sampai November 2006, baru satu166Lampiran

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!