Minimagz BENEFIT Edisi 9:IX:2017 low

Recommendations

Info

HIGHLIGHTS kekerasan, baik berupa kekerasan fisik dan seksual. Tak hanya itu, mereka pun rentan dieksploitasi: diperdagangkan atau dipekerjakan secara ilegal, tanpa gaji yang mencukupi. Anak-anak yang paling rentan adalah mereka yang mencari suaka di negara lain tanpa dampingan orang tua. Menurut perkiraan beberapa lembaga kemanusiaan dunia, terdapat lebih dari 100.000 pencari suaka di bawah 18 tahun yang datang ke 78 negara pada tahun 2015. Setelah anak-anak mendapatkan status pengungsi, tidak serta-merta mereka mendapatkan kehidupan normal yang selayaknya dinikmati anak-anak di belahan dunia lain. Data lain menyebutkan bahwa setengah dari pengungsi anak-anak tidak dapat melanjutkan pendidikan dasarnya setelah terjadinya konflik yang memaksa mereka pindah dari tanah air masing-masing. Kamp yang kurang memadai dan bantuan yang minim menyebabkan hal tersebut terjadi. Aksi Cepat Tanggap menyimak selama berada di sepanjang perbatasan Turki dan Suriah, pendidikan bagi anak-anak pengungsi asal Suriah adalah satu hal yang nihil, mahal dan hampir mustahil. Beberapa pengungsi yang lebih beruntung mendapati proses aplikasi mereka lebih cepat, sehingga mereka dapat pindah ke rumah susun yang disediakan negara tempat mereka bernaung. Perjuangan mereka tetap belum selesai. Pengungsi menjadi korban rasisme di komunitas baru mereka. Dan tentu saja, anak-anak menjadi korban utama. Migran anak-anak bisa jadi adalah golongan paling rentan di dunia. Setelah menyaksikan terjadinya konflik di kampung halaman, lalu terombang-ambing untuk mencapai negara tujuan, anakanak harus merasakan penolakan dari lingkungan. Rentetan peristiwa pahit itu jelas meninggalkan luka psikologis yang berdampak negatif pada tumbuh kembang aspek kognitif mereka. Anak-anak tidak mengenal kekuasaan, tidak mengerti mengapa orang-orang memperebutkannya. Namun, mereka tetap menjadi korban utama dari konflik manusia. Anak-anak hanya tahu hak mereka atas pendidikan, atas waktu untuk bermain tanpa beban dan tuntutan, keinginan untuk mengeksplorasi, kesempatan akan masa depan yang cerah. Namun, hak-hak tersebut terenggut dari mereka. Dari masa ke masa, anak-anak selalu menjadi korban yang sesungguhnya dari konflik dan perang: problematika yang tidak mereka kenal. Penting bagi kita untuk meringankan beban mereka dan mengembalikan kesempatan mereka untuk hidup normal. Sebab, tanpa adanya generasi penerus yang berkualitas untuk melanjutkan perjuangan kita akan dunia yang lebih baik, siapalah kita ini? • 32 Edisi 9/IX/2017 | BENEFIT
HIGHLIGHTS Edisi 9/IX/2017 | BENEFIT 33
Page 1 and 2: DARI PABRIK ROTI ASA ITU TUMBUH Di
Page 3 and 4: CONTENT Sangat meringankan dan flek
Page 5 and 6: EDTORIAL Lapar dan Nurani Kita Assa
Page 7 and 8: Chief Executive Officer Board of Ad
Page 9 and 10: COVER STORY dan memuliakan penerima
Page 11 and 12: IDEAS Semangat Aksi Bela Islam 212,
Page 13 and 14: INSPIRED aktivitas terorisme karena
Page 15 and 16: HIGHLIGHTS Humanity Card untuk Musl
Page 17 and 18: HIGHLIGHTS Siapa yang menyangka, ro
Page 19 and 20: HIGHLIGHTS Adanalioglu dalam Sebing
Page 21 and 22: HIGHLIGHTS terlihat ingin mengajak
Page 23 and 24: HIGHLIGHTS Suhu dingin menyergap ka
Page 25 and 26: HIGHLIGHTS diskriminasi, tak ada pe
Page 27 and 28: HIGHLIGHTS 230.000 pengungsi yang b
Page 29 and 30: HIGHLIGHTS Harapan tidak semudah it
Page 31: HIGHLIGHTS Hala masih harus menjala
Page 35 and 36: HIGHLIGHTS memberikan sekotak Sedek
Page 37 and 38: HIGHLIGHTS Saat Sedekah Pangan Suri
Page 39 and 40: HIGHLIGHTS pangan harian itu memili
Page 41 and 42: ON GOING Tembok Meunasah dalam pros
Page 43 and 44: Edisi 9/IX/2017 | BENEFIT 43
Page 45 and 46: ON GOING merah di desa tersebut ban
Page 47 and 48: ON GOING njir Datang sunami Penulis
Page 49 and 50: ON GOING “Warnanya sudah sampai m
Page 51 and 52: ON GOING Tak berhenti disitu, tim j
Page 53 and 54: ON GOING Penulis: Muhajir Arif Rahm
Page 55 and 56: ON GOING mancanegara memasukkan Buk
Page 57 and 58: ON GOING Meunasah Grong Grong Kruen
Page 59 and 60: ON GOING memulihkan fisik, psikis,
Page 61 and 62: ON GOING luas, masih minim. Berangk
Page 63 and 64: GLOBAL WAKAF kanal campaign yang ma
Page 65 and 66: GLOBAL ZAKAT Kartu ini memuat ident
Page 67 and 68: Tepian Negeri di sebelah selatan, d
Page 69 and 70: Tepian Negeri Kini Mereka Tak lagi
Page 71 and 72: Sekolah ‘Kandang Ayam’ itu Kini
Page 73 and 74: Edisi 9/IX/2017 | BENEFIT 73
Page 75 and 76: Lumbung Pangan Tanggap. Luas lahan
Page 77 and 78: SKDI Menunggu di Maungdaw Penulis:
Page 79 and 80: SKDI Dinding Tebal Birokrasi: Dibal
Page 81 and 82: SKDI secara terbuka menyatakan diri
Page 83 and 84:
SKDI lebih. Mereka membaur untuk se
Page 85 and 86:
SKDI tentang Younus, seorang bujang
Page 87 and 88:
SKDI Dari Sekolah, Anak Rohingya Me
Page 89 and 90:
SKDI Mantel, Selimut, dan Penghanga
Page 91 and 92:
SKDI Burij Camp, 20 KK Al Maghazi d
Page 93 and 94:
MEDAN BRANCH Kota Medan mengawali k
Page 95 and 96:
BANDUNG BRANCH tuturnya. Atep menam
Page 97 and 98:
YOGYAKARTA BRANCH Tak ada yang bers
Page 99 and 100:
SURABAYA BRANCH Sepotong cerita men
Page 101 and 102:
PROFILE saya sedang santai-santai a
Page 103 and 104:
PROFILE masyarakat kurang mampu di
Page 105 and 106:
MSR harus melalui perjuangan yang c
Page 107 and 108:
PARTNERSHIP lebih dari 8 hari, ruma
Page 109 and 110:
Edisi 9/IX/2017 | BENEFIT 109
show all

Minimagz BENEFIT Edisi 9:IX:2017 low

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?