Minimagz BENEFIT Edisi 9:IX:2017 low

Recommendations

Info

Lumbung Pangan Menuju Kemandirian Pangan bersama Lumbung Pangan Masyarakat Penulis: Shulhan Syamsur Rijal/Dyah Sulistiowati Adalah Ngadi, seorang laki-laki muda yang menjadi sosok hebat penggerak kearifan lokal masyarakat di desanya. Memanggul amanah sebagai Kepala Desa atau Lurah Desa Jipang, membuatnya lihai bukan main menghidupkan semarak kewirausahaan warga Jipang. Lumbung Pangan Masyarakat, ide yang ia garap bersama petani lokal desa Jipang tujuannya satu: menjaga kesejahteraan petani desa demi mencapai kemandirian pangan. Dari sudut Desa Jipang, Kabupaten Blora, acara tasyakuran sederhana digelar dalam suasana akrab antar petani dan tokoh masyarakat setempat. Tumpengan, begitu mereka menyebutnya, menjadi penutup dari prosesi peletakan batu pertama pembangunan Lumbung Pangan Masyarakat pada Senin (26/1) di atas tanah seluas 5000 meter persegi. Lumbung Pangan Masyarakat di Desa Jipang tersebut merupakan proyek inisiasi (pilot project) Global Wakaf - Aksi Cepat 74 Edisi 9/IX/2017 | BENEFIT
Lumbung Pangan Tanggap. Luas lahan pertanian sawah yang dikelola bersama petani dan LPM mencapai 98 hektare. Rawan Paceklik, Lahan Pertanian Kian Menyusut LPM hadir di tengah permasalahan pertanian yang kerap dialami para petani Indonesia pada umumnya. Salah satunya adalah musim paceklik akibat kekeringan dan gagal panen. Didapuk sebagai negara penghasil beras terbesar ketiga setelah Tiongkok dan India pada 2014 oleh Organisasi Pangan dan Pertanian PBB (FAO) tak menjadikan Indonesia terbebas dari krisis pangan. Pada 2015, Indonesia terpaksa mengimpor 1,5 juta ton beras dari Vietnam dan Thailand akibat kekeringan ekstrem yang menghantam 198 hektare lahan pertanian nasional pada tahun yang sama. Tidak hanya itu, faktor kekeringan juga mempengaruhi petani untuk beralih ke profesi dengan “penghasilan tetap” per bulannya. Bahkan, beberapa petani sampai menjual lahan pertaniannya, tak lagi minat untuk bertani. Dekan Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor Arif Satria punya data bahwa sedikitnya 826.000 rumah tangga petani memutasi lahan sawahnya. Dari jumlah tersebut, 612.000 rumah tangga petani memilih menjual lahan sawahnya untuk untuk dialihfungsikan menjadi bangunan baru. Wakaf dan Pemberdayaan Petani Desa LPM bertekad menjawab masalahmasalah pertanian yang ada melalui pemberdayaan masyarakat tani yang tinggal di sekitar wilayah implementasi LPM. “Sebanyak 150 petani akan dilatih dan dibimbing dalam pengelolaan lahan pertanian, termasuk dalam mengantisipasi kekeringan dan gangguan hama yang dapat menimbulkan gagal panen,” ungkap Aryanto, salah satu pengelola LPM di Blora. Selain pelatihan dan pembinaan, peningkatan produktivitas petani dan hasil tani juga akan ditunjang dari segi penyediaan sarana pertanian yang memadai. Melalui Warung Tani, petani bisa membeli kebutuhan sarana produksi tani (saprotan) dengan harga yang relatif terjangkau. Lebih menariknya lagi, petani yang sudah terdaftar menjadi anggota LPM dan Warung Tani bisa membeli peralatan pertanian tersebut menggunakan kartu keanggotaan mereka yang juga berfungsi sebagai uang elektronik. “Itu seperti kartu top up. Di dalamnya sudah diisikan saldo oleh LPM dengan jumlah tertentu yang berlaku selama satu masa panen (4 bulan). Jadi, setiap empat bulan, kartu mereka akan rutin diisi ulang,” tambah Aryanto. Melalui pemberdayaan petani setempat, LPM juga optimis untuk menyelesaikan permasalahan klasik yang dihadapi para petani, yaitu permodalan dan pemasaran hasil tani. Menurut Aryanto, para petani desa mayoritas merupakan petani kecil atau petani penggarap. Masalah kerap muncul ketika benih dan pupuk menjadi langka sehingga para petani membutuhkan modal lebih untuk bertani. Di situasi inilah, para tengkulak atau lintah darat memainkan peranan mereka yang cukup memonopoli para petani. “Sistem ijon (pinjam) masih sangat kuat di kalangan petani kecil. Mereka pinjam modal untuk bertani kepada para tengkulak. Pinjaman mereka nantinya akan dibayar dari hasil penjualan gabah kepada tengkulak itu. Masalahnya, harga yang dipatok tengkulak seringkali lebih rendah dari harga pasar sehingga ini sangat merugikan petani kecil,” ujarnya. Edisi 9/IX/2017 | BENEFIT 75
Page 1 and 2:
DARI PABRIK ROTI ASA ITU TUMBUH Di
Page 3 and 4:
CONTENT Sangat meringankan dan flek
Page 5 and 6:
EDTORIAL Lapar dan Nurani Kita Assa
Page 7 and 8:
Chief Executive Officer Board of Ad
Page 9 and 10:
COVER STORY dan memuliakan penerima
Page 11 and 12:
IDEAS Semangat Aksi Bela Islam 212,
Page 13 and 14:
INSPIRED aktivitas terorisme karena
Page 15 and 16:
HIGHLIGHTS Humanity Card untuk Musl
Page 17 and 18:
HIGHLIGHTS Siapa yang menyangka, ro
Page 19 and 20:
HIGHLIGHTS Adanalioglu dalam Sebing
Page 21 and 22:
HIGHLIGHTS terlihat ingin mengajak
Page 23 and 24: HIGHLIGHTS Suhu dingin menyergap ka
Page 25 and 26: HIGHLIGHTS diskriminasi, tak ada pe
Page 27 and 28: HIGHLIGHTS 230.000 pengungsi yang b
Page 29 and 30: HIGHLIGHTS Harapan tidak semudah it
Page 31 and 32: HIGHLIGHTS Hala masih harus menjala
Page 33 and 34: HIGHLIGHTS Edisi 9/IX/2017 | BENEFI
Page 35 and 36: HIGHLIGHTS memberikan sekotak Sedek
Page 37 and 38: HIGHLIGHTS Saat Sedekah Pangan Suri
Page 39 and 40: HIGHLIGHTS pangan harian itu memili
Page 41 and 42: ON GOING Tembok Meunasah dalam pros
Page 43 and 44: Edisi 9/IX/2017 | BENEFIT 43
Page 45 and 46: ON GOING merah di desa tersebut ban
Page 47 and 48: ON GOING njir Datang sunami Penulis
Page 49 and 50: ON GOING “Warnanya sudah sampai m
Page 51 and 52: ON GOING Tak berhenti disitu, tim j
Page 53 and 54: ON GOING Penulis: Muhajir Arif Rahm
Page 55 and 56: ON GOING mancanegara memasukkan Buk
Page 57 and 58: ON GOING Meunasah Grong Grong Kruen
Page 59 and 60: ON GOING memulihkan fisik, psikis,
Page 61 and 62: ON GOING luas, masih minim. Berangk
Page 63 and 64: GLOBAL WAKAF kanal campaign yang ma
Page 65 and 66: GLOBAL ZAKAT Kartu ini memuat ident
Page 67 and 68: Tepian Negeri di sebelah selatan, d
Page 69 and 70: Tepian Negeri Kini Mereka Tak lagi
Page 71 and 72: Sekolah ‘Kandang Ayam’ itu Kini
Page 73: Edisi 9/IX/2017 | BENEFIT 73
Page 77 and 78: SKDI Menunggu di Maungdaw Penulis:
Page 79 and 80: SKDI Dinding Tebal Birokrasi: Dibal
Page 81 and 82: SKDI secara terbuka menyatakan diri
Page 83 and 84: SKDI lebih. Mereka membaur untuk se
Page 85 and 86: SKDI tentang Younus, seorang bujang
Page 87 and 88: SKDI Dari Sekolah, Anak Rohingya Me
Page 89 and 90: SKDI Mantel, Selimut, dan Penghanga
Page 91 and 92: SKDI Burij Camp, 20 KK Al Maghazi d
Page 93 and 94: MEDAN BRANCH Kota Medan mengawali k
Page 95 and 96: BANDUNG BRANCH tuturnya. Atep menam
Page 97 and 98: YOGYAKARTA BRANCH Tak ada yang bers
Page 99 and 100: SURABAYA BRANCH Sepotong cerita men
Page 101 and 102: PROFILE saya sedang santai-santai a
Page 103 and 104: PROFILE masyarakat kurang mampu di
Page 105 and 106: MSR harus melalui perjuangan yang c
Page 107 and 108: PARTNERSHIP lebih dari 8 hari, ruma
Page 109 and 110: Edisi 9/IX/2017 | BENEFIT 109
show all

Minimagz BENEFIT Edisi 9:IX:2017 low

Create successful ePaper yourself

Delete template?

Save as template?