16.03.2017 Views

Minimagz BENEFIT Edisi 9:IX:2017 low

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

ON GOING<br />

merah di desa tersebut banyak yang hancur<br />

dan roboh. Kegiatan produksi batu bata<br />

merah terhenti total. Secara otomatis mata<br />

pencaharian warga desa pun nihil,” jelas<br />

Kautsar.<br />

Untuk memulai kembali proses produksi<br />

bata merah Kuta Pangwa, Tim Comdev-ACT<br />

memberikan suntikan dana sebagai modal<br />

awal memulai kembali dari nol. Tak berhenti<br />

di situ, tim pun mendampingi beberapa<br />

pengusaha batu bata merah selama beberapa<br />

bulan pasca gempa. Sejak Desember 2016<br />

sampai dengan tiga bulan ke depan, Tim<br />

Comdev-ACT mengawal proses produksi awal<br />

batu bata merah. Berbincang tentang strategi<br />

mengelola model bisnis produksi bata merah,<br />

sampai pada proses penjualan batu bata.<br />

Menurut Zulkarnaen selaku Koordinator<br />

Tim Comdev-ACT, nantinya dalam proses<br />

penjualan batu bata merah akan berhubungan<br />

secara kontinyu dengan proyek pembangunan<br />

ulang puluhan Meunasah. Dari warga untuk<br />

warga.<br />

“Batu bata merah yang sudah siap dijual,<br />

nantinya dibeli oleh ACT untuk rekonstruksi<br />

Meunasah. Kami berharap dengan seperti itu<br />

usaha mereka akan kembali bangkit lagi dari<br />

keterpurukan setelah guncangan gempa,”<br />

tuturnya.<br />

Bantuan pemulihan tempat produksi,<br />

pendampingan sampai pada proses penjualan<br />

seketika memantik kembali semangat para<br />

pengusaha batu bata merah di Gampong<br />

Kuta Pangwa. Bagi mereka, bencana gempa<br />

Pidie Jaya beberapa pekan silam betul-betul<br />

menghempas, menjatuhkan moral dan<br />

semangat sampai titik paling bawah.<br />

Seperti yang dirasakan oleh Zulkifli<br />

(46), salah satu warga pengusaha batu bata<br />

merah di Kuta Pangwa, Ia sangat bersyukur<br />

sudah dibantu ACT<br />

dengan program<br />

pemberdayaan ini.<br />

“Terus terang<br />

sebelumnya kami<br />

sempat pesimis,<br />

setelah melihat<br />

kenyataan tempat<br />

usaha produksi<br />

batu bata merah<br />

kami hancur semua.<br />

Namun tim ACT<br />

kemudian datang,<br />

semangat ini perlahan<br />

bangkit kembali,”<br />

ujarnya.<br />

Pemberdayaan kembali produksi batu<br />

merah hanya satu dari sekian program<br />

pemulihan ekonomi. Sampai dengan berbulan<br />

ke depan pasca gempa Pidie Jaya, Tim<br />

ComDev-ACT menjalankan tiga program<br />

pemulihan ekonomi, berjalan beriring dengan<br />

pemulihan meunasah.<br />

Tiga program pemberdayaan usaha<br />

masyarakat di Pidie Jaya terus dijaga<br />

ritmenya. Pertama, pemberdayaan dan<br />

pendampingan usaha roti kering dan kue<br />

ade (kue khas Pidie Jaya, -red). Kedua,<br />

Pemberdayaan dan pendampingan usaha<br />

kedai kopi. Ketiga, pemberdayaan dan<br />

pendampingan penanaman buah naga di<br />

Desa Seunong, Kecamatan Meredue.<br />

“Kami di sini percaya, semua bisa pulih.<br />

Secara bertahap, perekonomian masyarakat<br />

korban gempa harus bisa bangkit lagi,”<br />

pungkas Zulkarnaen. •<br />

<strong>Edisi</strong> 9/<strong>IX</strong>/<strong>2017</strong> | <strong>BENEFIT</strong> 45

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!