16.03.2017 Views

Minimagz BENEFIT Edisi 9:IX:2017 low

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

ON GOING<br />

Tembok Meunasah<br />

dalam proses rekonstruksi. Pembangunan<br />

dimulai dari meunasah di Desa Grong Grong,<br />

Kecamatan Meureudu, Pidie Jaya, kemudian<br />

disusul dengan meunasah Kuta Pangwa,<br />

meunasah Meue, meunasah Planduk Tunong,<br />

dan terakhir meunasah Rhing Krueng.<br />

Di balik proses pembangunan setiap<br />

meunasah, terdapat seribu cerita. Tentang<br />

kerja keras para pekerja bangunan yang<br />

didatangkan jauh dari Pulau Jawa, tentang<br />

kerelaan warga sekitar untuk menampung<br />

pekerja dan membantu sebisanya, tentang<br />

roda kehidupan yang mau tidak mau harus<br />

tetap berputar. Tanpa adanya meunasah,<br />

masyarakat terpaksa memindahkan<br />

aktivitas salat, rapat, dan pengajian ibu-ibu<br />

ke balai terdekat. Jika desa mereka tidak<br />

memiliki balai, maka mereka terlebih dahulu<br />

membangun balai sementara.<br />

Memasuki minggu kedelapan<br />

pembangunan meunasah Grong-grong<br />

Kreung, progres pembangunan sudah<br />

hampir mencapai 50 persen. Masyarakat<br />

sudah bisa melihat dinding bata beserta<br />

kerangka jendelanya yang sudah membentuk<br />

bangunan meunasah. Sementara di titik<br />

lain, progres pembangunan menunjukkan<br />

potret yang bervariasi. Menurut keterangan<br />

Muhardiansyah, relawan Aksi Cepat Tanggap<br />

wilayah Aceh, seluruh pembangunan di lima<br />

titik berjalan sesuai dengan rencana.<br />

Meskipun begitu, di balik kesesuaian<br />

pembangunan dengan tenggat waktu yang<br />

ditetapkan, terdapat pengorbanan para<br />

pekerja. Hujan deras yang mengguyur Aceh<br />

beberapa hari terakhir menyebabkan banyak<br />

pekerja di Meunasah Grong-grong Kreung<br />

terserang flu, sementara pekerjaan harus<br />

tetap dilanjutkan. “Sekarang hampir setiap<br />

hari hujan, mulai sore di atas jam 2, lanjut<br />

terus sampai malam. Besok paginya baru<br />

reda,” ujar Muhardiansyah.<br />

Tidak banyak hiburan yang bisa<br />

dinikmati oleh para pekerja ini di sela-sela<br />

proses pembangunan, paling-paling hanya<br />

obrolan ringan dengan sesama pekerja<br />

saat istirahat makan siang. Di malam hari,<br />

terkadang mereka memancing belut di<br />

sungai yang terletak tepat di belakang<br />

<strong>Edisi</strong> 9/<strong>IX</strong>/<strong>2017</strong> | <strong>BENEFIT</strong> 41

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!