Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
SURABAYA<br />
BRANCH<br />
Sepotong<br />
cerita menarik<br />
tentang bonek ini<br />
hadir dari ACT Jawa<br />
Timur. Dulu militan<br />
bonek, kini militan<br />
kemanusiaan.<br />
Begitu Sebaris<br />
kalimat yang bisa<br />
menggambarkan<br />
sosok seorang<br />
eks militan bonek<br />
ini. Sekitar akhir<br />
November lalu,<br />
seorang eks bonek<br />
rutin berbincang<br />
dengan ACT<br />
Jawa Timur dan<br />
melakukan aksi<br />
nyata untuk urusan<br />
kemanusiaan.<br />
Kabar<br />
Tragedi kemanusiaan dan diskriminasi etnis<br />
Rohingya oleh rezim di Myanmar telah sampai<br />
ke semua kalangan. Termasuk didengar<br />
dan dibincangkan oleh anak-anak muda<br />
Surabaya. Masifnya pemberitaan di media<br />
nasional tentang kondisi muslim Rohingya<br />
yang makin tertindas pun membuat siapa<br />
pun untuk bergerak. Menyentuh empati dan<br />
nurani kemanusiaan untuk bergerak militan<br />
membantu apapun yang bisa dilakukan.<br />
Namanya Fahat, panggilan akrabnya<br />
Bang Fahat bin Juber, pemuda asli Surabaya<br />
keturunan Arab. Ia dikenal oleh tetangga dan<br />
kawan-kawannya sebagai eks militan bonek<br />
sejati. Beberapa tahun silam, masa mudanya<br />
akrab dengan kenekatan-kenekatan untuk<br />
mendukung dan mengikuti ke mana pun tim<br />
pujaannya bertanding.<br />
Namun kini, kenekatan itu tinggal cerita<br />
lalu. Bang Fahat mengubah jalur hidupnya<br />
180 derajat. Kini militansi yang Ia pegang<br />
sejak masa muda disalurkan untuk urusan<br />
kemanusiaan.<br />
Kabar tentang etnis Muslim Rohingya<br />
yang terbuang dan tertindas ini pun seketika<br />
menggerakkan nuraninya untuk berbuat<br />
sesuatu. Insting militan yang sudah khatam<br />
Ia terapkan ketika menjadi bonek dulu<br />
kini Ia salurkan untuk membantu saudarasaudaranya<br />
di Rohingya.<br />
Lewat pesan broadcast tentang tragedi<br />
Rohingya, Bang Fahad mendapat kontak<br />
ACT Jawa Timur. Tanpa tedeng aling-aling,<br />
Bang Fahad langsung meminta izin membuat<br />
Posko Kemanusiaan Peduli Muslim Rohingya<br />
di Jalan Kalimas Surabaya.<br />
Segala kebutuhan posko Ia siapkan<br />
menggunakan kantong pribadi. Di posko<br />
inilah Ia memulai menggalang donasi<br />
kepedulian untuk Rohingya bersama<br />
dengan jejaring kawan-kawannya di seluruh<br />
Surabaya. Dana yang terkumpul InsyaAllah<br />
akan disalurkan lewat Aksi Cepat Tanggap<br />
Timur.<br />
Bang Fahad bertutur, Ia begitu prihatin<br />
atas kondisi dunia Islam yang terus terdesak<br />
dan tertindas, terutama di Palestina, Suriah,<br />
Somalia, dan Rohingya.<br />
Dari posko yang Ia gawangi di Jalan<br />
Kalimas Surabaya, Bang Fahad berharap<br />
kepeduliannya bisa menular. Mengedukasi<br />
teman, kerabat dan masyarakat Surabaya<br />
lainnya untuk peduli terhadap muslim<br />
Rohingya yang makin terlunta menjadi<br />
minoritas di negeri Myanmar.<br />
Bang Fahad percaya, amanahnya yang<br />
disalurkan lewat ACT akan tersampaikan<br />
hingga saudara-saudaranya yang paling<br />
membutuhkan. Sudah sejak tahun 2012 silam,<br />
Aksi Cepat Tanggap terus menyapa dan<br />
menyalurkan bantuan untuk Muslim Rohingya<br />
di negara Bagian Sittwe, Myanmar. •<br />
<strong>Edisi</strong> 9/<strong>IX</strong>/<strong>2017</strong> | <strong>BENEFIT</strong> 99