You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
ON GOING<br />
kawasan rentan bencana lainnya,” lanjutnya.<br />
Tentang menyikapi bencana,<br />
pengalaman satu dekade lebih ACT terjun<br />
langsung di lokasi bencana membuat ACT<br />
bergerak dengan tiga kunci penanganan<br />
bencana. “Tiga paradigma yang selalu kita<br />
pegang merespons bencana, yakni cepat,<br />
total, dan tuntas.”<br />
Totalitas tidak hanya sekadar hadir<br />
dalam masa darurat bencana. “Masa<br />
recovery sesungguhnya merupakan masa<br />
yang paling sulit. ACT harus merehabilitasi,<br />
merekonstruksi dampak dari bencana,”<br />
paparnya lagi.<br />
Hasilkan Forum Pengurangan Resiko<br />
Bencana<br />
Hari penutup rangkaian acara pelatihan,<br />
Rabu (18/1) agenda diisi dengan simulasi.<br />
Bergerak ke luar ruang setelah dua hari<br />
sebelumnya dijejali dengan materi dan<br />
konsep.<br />
Simulasi yang dilakukan pun termasuk<br />
bagaimana cara membuat rekapitulasi korban<br />
dan penghitungan dana yang diperlukan<br />
untuk tanggap darurat. Rincian dana darurat<br />
bencana yang dikolaborasikan dengan<br />
pemerintah daerah terkait.<br />
Sampai dengan simulasi melaporkan<br />
laporan awal tentang kondisi sekian menit<br />
pasca bencana, sampai ke tahap rincian<br />
rencana aksi tanggap<br />
darurat yang paling<br />
urgen untuk dilakukan.<br />
“Hanya ada<br />
waktu 30 menit kepada<br />
para peserta untuk<br />
menyusun rencana<br />
operasi. Pertama,<br />
harus mendata sesuai<br />
yang ada di lapangan.<br />
Kedua, misi yang akan<br />
dijalankan seperti<br />
apa? Ketiga lembaga<br />
apa saja yang terkait.<br />
Keempat, administrasi<br />
dan logistik yang dibutuhkan seperti apa?<br />
Dan yang kelima, instansi mana saja yang<br />
memerlukan koordinasi? ”papar Wahyu.<br />
Sampai senja berakhir, 87 peserta dari<br />
berbagai elemen baik dari instansi pemerintah<br />
maupun non pemerintah merasakan<br />
manfaatnya. Wahyudi (35), salah satu peserta<br />
dari Puskesmas Kecamatan Guguk Panjang,<br />
mengucapkan terimakasihnya kepada Tim<br />
DMII-ACT.<br />
Dirinya mengaku dapat wawasan<br />
dan ilmu yang sangat berharga yaitu<br />
tentang sistem komando tanggap bencana,<br />
mengetahui peran-peran yang harus<br />
dilakukan ketika terjadi bencana. Ia berharap<br />
“Banyak ilmu yang didapatkan dari<br />
mentor dan narasumber. Koordinasi antar<br />
institusi yang telah dibentuk semoga dapat<br />
berlanjut seterusnya. Kami termotivasi untuk<br />
menjadi volunteer,” tuturnya penuh semangat.<br />
Di akhir acara, sebelum penutupan<br />
pelatihan, Tim DMII-ACT menginisiasi<br />
pembentukan Forum Pengurangan Risiko<br />
Bencana Kota Bukittinggi. Menurut Wahyu,<br />
rencananya forum ini akan diajukan ke<br />
Walikota untuk disahkan.<br />
“Setiap perwakilan institusi baik dari<br />
pemerintah maupun dari non pemerintah,<br />
nantinya akan bersinergi di forum ini,”<br />
pungkas Wahyu.•<br />
56<br />
<strong>Edisi</strong> 9/<strong>IX</strong>/<strong>2017</strong> | <strong>BENEFIT</strong>