Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
BRANCH<br />
YOGYAKARTA<br />
Warga Jogja Peduli Rohingya:<br />
Mereka Tidak Berjuang Sendiri<br />
Penulis: Onny Leo/Dyah Sulistiowati<br />
Muslim Rohingya masih terkepung konflik etnis yang memuncak sejak 10 Oktober lalu.<br />
Banyaknya korban yang jatuh akibat konflik tersebut mengundang keprihatinan dan<br />
kepedulian masyarakat dunia, termasuk Indonesia, juga Yogyakarta.<br />
Aksi solidaritas dan penggalangan<br />
dana yang ditujukan kepada para<br />
korban konflik terus mengalir. Warga<br />
Yogyakarta menunjukkan kepedulian mereka<br />
melalui acara Tabligh Akbar untuk Muslim<br />
Rohingya yang diselenggarakan di Hari<br />
Jumat, pekan terakhir bulan November lalu di<br />
Masjid Jogokariyan, Yogyakarta.<br />
Acara ini terselenggara oleh kolaborasi<br />
Aksi Cepat Tanggap, Badan Komunikasi<br />
Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI)<br />
Yogyakarta, Takmir Masjid Jogokariyan, Pro-U<br />
Media, AM FUI, dan Omah Ngaji. Tabligh<br />
Akbar untuk Muslim Rohingya menghadirkan<br />
Ustadz M. Jazir ASP, Ustadz Sunardi Syahuri,<br />
dan Agus Budi dari ACT Yogyakarta sebagai<br />
pembicara.<br />
Ratusan jamaah tertib memadati seluruh<br />
sudut pelataran masjid Jogokariyan. Dari<br />
antusiasme yang terbaca, sebagian besar<br />
dari mereka sebetulnya paham tentang skala<br />
bencana kemanusiaan yang menimpa Muslim<br />
Rohingya di Myanmar. Satu hal yang menjadi<br />
tanda tanya besar dalam benak, mereka<br />
jamaah ingin tahu lebih dalam tentang akar<br />
permasalahan krisis kemanusiaan tersebut.<br />
Agus Budi Hariadi, perwakilan dari ACT<br />
Yogyakarta, lantas memaparkan sejarah<br />
krisis yang menimpa Muslim Rohingya<br />
hingga kondisi terkini di wilayah konflik.<br />
96<br />
<strong>Edisi</strong> 9/<strong>IX</strong>/<strong>2017</strong> | <strong>BENEFIT</strong>