16.03.2017 Views

Minimagz BENEFIT Edisi 9:IX:2017 low

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

HIGHLIGHTS<br />

pangan harian itu memiliki berat kurang lebih<br />

10 kg, cukup untuk kebutuhan satu keluarga<br />

selama sebulan.<br />

Tak seperti Kota Antakya yang ramai<br />

dan modern, Reyhanlı menampakkan<br />

gambaran kota kecil bernuansa pedesaan.<br />

Jalan utama kota sepi, di depan mata<br />

melintas truk besar membawa angkutan berat,<br />

namun di belakang truk juga melintas keledai<br />

berjalan lambat mengangkut barang-barang<br />

dari pasar. Industri modern berjalan beriringan<br />

dengan tradisionalisme khas warga keturunan<br />

Suriah dan Turki.<br />

Wajah-wajah orang Suriah mudah<br />

ditemukan di berbagai sudut. Mereka di kota<br />

ini menjadi pengungsi dengan pekerjaan apa<br />

adanya. Bekerja sebagai buruh kasar dengan<br />

bayaran rendah, bahkan hanya duduk-duduk<br />

sepanjang hari tanpa pekerjaan sama sekali.<br />

Dari sentral kota Reyhanlı Tim SOS<br />

Syria bergerak ke sebuah sekolah di kawasan<br />

kamp pengungsian tak jauh dari pusat kota.<br />

Seratusan lebih keluarga pengungsi tinggal<br />

di area lapang di belakang pemukiman<br />

warga Turki. Keluarga pengungsi dari Suriah<br />

ini hidup di tenda-tenda terpal. Berjejalan<br />

mengisi area tanah kosong yang tak bertuan.<br />

Tepat di sebelah area tenda<br />

pengungsian warga Suriah, berdiri sekolah<br />

cukup besar, lantainya tiga tingkat menjulang.<br />

Sekolah khusus yang didirikan untuk<br />

menyambung kembali hak pendidikan bagi<br />

anak-anak pengungsi Suriah. Di sekolah<br />

ini, Tim SOS Syria memulai distribusi paket<br />

Sedekah Pangan.<br />

Ratusan keluarga pengungsi Suriah<br />

yang tinggal di sekitar sekolah dipanggil<br />

untuk datang mengambil satu paket Sedekah<br />

Pangan.<br />

Sejak siang sampai senja, Selasa<br />

(8/11/2016) ratusan boks paket Sedekah<br />

Pangan tuntas tersampaikan. Seluruh paket<br />

Sedekah Pangan yang tersaji di hari itu<br />

merupakan amanah dari Yayasan Dana Sosial<br />

al-Falah (YDSF) Surabaya.<br />

“Alhamdulillah, terimakasih untuk semua<br />

berkah di sore ini. Dulu di Homs, Suriah saya<br />

bekerja sebagai perawat. Kemudian perang<br />

meletus, Saya pindah ke Turki lari dari neraka<br />

di Homs dan Aleppo. Tapi Di sini hidup juga<br />

tidak lebih baik, tidak ada pekerjaan baik yang<br />

mau menerima kami orang-orang Suriah.<br />

Bantuan makanan ini begitu berarti untuk<br />

menyambung hidup di hari besok,” ungkap<br />

ungkap Sameeh Mansur (45) laki-laki paruh<br />

baya asal Kota Homs, Suriah.<br />

Konflik Suriah memang mengubah<br />

semuanya. Nasib baik dan buruk hanya<br />

dibatasi tembok putih tinggi menjulang, batas<br />

negeri antara Suriah dan Turki. Meski sudah<br />

pergi meninggalkan Suriah, ribuan keluarga<br />

pengungsi Suriah di Reyhanlı masih menatap<br />

nanar masa depan mereka yang penuh<br />

kebimbangan.<br />

Salam dari Kami untuk Indonesia yang<br />

jauh di sana. Kalian adalah negeri Muslim<br />

terbesar di dunia, MasyaAllah,” pungkas<br />

Sameeh. Hari ini di Reyhanlı, Sameeh bukan<br />

lagi perawat. Nasib menjadi pengungsi<br />

membuatnya hanya mampu menjalankan<br />

rutinitas sebagai penjaga warung kelontong di<br />

sebelah sekolah. •<br />

<strong>Edisi</strong> 9/<strong>IX</strong>/<strong>2017</strong> | <strong>BENEFIT</strong> 39

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!