14.06.2013 Views

Jurnal FWI

Jurnal FWI

Jurnal FWI

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

<strong>Jurnal</strong> Mahasiswa dan Alumni Pascasarjana se‐Indonesia<br />

Volume 1, Nomor 1, Desember 2009<br />

tertentu yang menjadi penyandang masalah misalnya anak terlantar atau orang miskin.<br />

Bentuknya dapat berupa pemberian pelayanan atau bantuan untuk meringankan beban<br />

kehidupan kelompok ini, atau paling tidak agar penyandang masalah ini dapat tetap hidup<br />

walaupun dalam kondisi minimal yang sesuai dengan harkat martabatnya sebagai<br />

manusia. Respon tidak langsung yaitu dalam menangani masalah tentunya tidak langsung<br />

pada penyandang masalah, melainkan pada pihak yang terkait dengan masalah tersebut.<br />

Masalah sosial merupakan kondisi yang tidak diharapkan, dengan demikian<br />

dibutuhkan upaya untuk melakukan perubahan, perbaikan atau pemecahan masalah serta<br />

kebijakan sosial yang merupakan salah satu bentuk upaya tersebut. Karena itu dalam<br />

suatu kebijakan tentunya tidak terlepas dari unsur-unsur pada pelayanan, seperti<br />

kesehatan, pendidikan, perumahan, dan bukan masalah teknis melainkan cenderung pada<br />

segi regulasi dan distribusinya.<br />

Pemberdayaan merupakan suatu strategi pembangunan yang diarahkan langsung<br />

pada akar persoalannya yaitu dengan meningkatkan kemampuan berbagai kelembagaan<br />

sosial lokal yang diduga dapat menjadi faktor penguat dalam menunjang keberhasilan<br />

pembangunan kesejahteraan sosial di daerah (Friedmann, 1992). Pemberdayaan<br />

(empowering) hanya dapat terjadi dalam suatu lingkungan institusi yang kondusif yang<br />

terdiri dari sistem fungsi legislasi dan proses pemilihan yang tepat, legal dan yudisial.<br />

Terwujudnya pembangunan manusia yang berkelanjutuan (sustainable human<br />

development) tidak hanya tergantung pada kemampuan negara untuk dapat memerintah<br />

dengan baik, namun juga pemerintah tersebut tentunya harus mampu menyediakan<br />

pekerjaan yang dapat memfasilitasi interaksi sosial dan politik, serta dapat memobilisasi<br />

berbagai kelompok di dalam masyarakat untuk terlibat dalam aktivitas sosial, ekonomi,<br />

dan politik. Dan dapat menciptakan mekanisme alokasi manfaat sosial (social benefits),<br />

dan memberikan suara kelompok miskin dan keterlantaran dalam pembentukan keputusan<br />

politik dan pemerintah (political and government decision making) untuk melindungi dan<br />

memperkuat budaya, keyakinan agama dan nilai-nilai.<br />

KESIMPULAN<br />

Kehadiran pemerintahan dan keberadaan pemerintah adalah sesuatu yang penting<br />

bagi proses kehidupan masyarakat, sekecil apapun kelompoknya, bahkan sebagai individu<br />

sekalipun membutuhkan pelayanan pemerintah (Sarundajang, 2002). Dan secara sadar<br />

44

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!