You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
ibet rumah murah<br />
Selain lewat bank<br />
konvensional, FLPP disalurkan<br />
lewat pembiayaan syariah.<br />
rachman/detik FOTO<br />
pun kesulitan membuat rumah sederhana<br />
dengan harga di bawah Rp 120 juta di Jakarta<br />
dan sekitarnya.<br />
Meski begitu, Kementerian Perumahan Rakyat<br />
tetap mendorong agar FLPP terus berjalan.<br />
Tahun ini mereka memasang target FLPP bisa<br />
membiayai 120 ribu rumah. Menurut Bank<br />
BTN—bank yang terbanyak mengucurkan kredit<br />
bersubsidi ini—sepanjang tahun ini sudah<br />
mengucurkan dana FLPP senilai Rp 3 triliun.<br />
“Jumlah unitnya mencapai 30 ribu rumah,” kata<br />
Dodi Agoeng dari bagian humas BTN.<br />
Direktur Badan Layanan Umum Pusat Pembiayaan<br />
Perumahan Kementerian, Budi Hartono,<br />
mengatakan, untuk mendorong pengucuran<br />
FLPP, mereka akan menggelar pameran properti<br />
di 11 kota besar Indonesia. Senjata lainnya,<br />
mereka akan terus mengkampanyekan bahwa<br />
sekarang pembelian rumah sederhana tidak<br />
lagi terkena pajak pertambahan nilai sebesar 10<br />
persen.<br />
Kementerian Perumahan juga sudah menambah<br />
porsi pembiayaan pemerintah dari 70 menjadi<br />
75 persen untuk tenor 20 tahun agar bank<br />
lebih berminat. Pada saat awal, pemerintah sebenarnya<br />
hanya menyediakan 60 persen dana<br />
dan bank 40 persen. Tapi kemudian Djan Faridz<br />
meminta bank menyediakan sampai 50 persen<br />
porsi pembiayaan. Tujuannya agar pengucuran<br />
FLPP semakin banyak.<br />
Tapi, bukannya semakin banyak, bank malah<br />
menjadi enggan mengucurkan. Hasilnya, pemerintah<br />
kemudian menurunkan porsi pembiayaan<br />
bank untuk kredit rumah yang panjangnya<br />
Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014