21.11.2014 Views

6o6bLy

6o6bLy

6o6bLy

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

seni hiburan<br />

pameran<br />

Jakarta, di antaranya untuk lansia (kaum lanjut<br />

usia).<br />

Mengapa lansia? Pemerhati seni rupa Vukar<br />

Lodak dalam katalog pameran mengutip data<br />

Perserikatan Bangsa-Bangsa bahwa dari 91 negara<br />

yang dipantau soal sikap negara terhadap<br />

warga negaranya, terutama sikap kemanusiaannya<br />

terhadap lansia yang telantar, Indonesia<br />

berada di urutan ke-71. Yang pertama adalah<br />

Swedia dan yang terakhir Afganistan.<br />

Di Tanah Air, paling tidak ada 3 juta lansia<br />

telantar, dan baru 26.500 lansia yang tertangani<br />

negara. Artinya, baru hanya sekitar<br />

0,008 persen lansia telantar yang dapat diurus<br />

negara. “Sebuah angka yang membuat mata<br />

hati kita getir dan berlinang-linang,” demikian<br />

ditulis Vukar.<br />

Di tengah deru pertumbuhan ekonomi, ada<br />

orang-orang lansia yang telantar, yang keberadaannya<br />

seperti sama-samar, antara ada dan<br />

tiada. Yang diperlakukan seperti bebek afkir:<br />

dicampakkan setelah tak lagi menghasilkan<br />

telur. Jangankan tempat tinggal, taman bagi<br />

para lansia untuk menghabiskan masa tuanya<br />

pun tak pernah terpikirkan oleh penguasa.<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!