6o6bLy

hukum
Kami juga akan
menjerat para
tersangka dengan
dugaan tindak pidana
pencucian uang.
hatan dengan Kekerasan Direktorat Reserse
Kriminal Umum Polda Jawa Barat Ajun Komisaris
Besar Murjoko Budoyono langsung
melakukan penangkapan.
Andianto dan istrinya ditangkap di rumahnya,
Jalan Cipaganti Nomor 84, Kelurahan Cipaganti,
Kecamatan Coblong, Kota Bandung.
Sedangkan Djulia Sri Redjeki dicokok dari
rumahnya, Jalan Gatot Subroto Nomor
94, Kelurahan Lingkar Selatan,
Coblong, Kota Bandung.
Menurut Murjoko, penangkapan
dilakukan berdasarkan
enam laporan yang disampaikan
mitra Koperasi Cipaganti.
Awalnya, menurut
Murjoko, bisnis koperasi
berjalan lancar. Namun belakangan,
dana mitra dialirkan
ke sejumlah perusahaan milik
pelaku, yakni PT CCG sebesar Rp
200 miliar, PT CGT sebesar Rp 500
miliar, dan PT CGP sebesar Rp 885 juta.
Memasuki Maret 2014, Koperasi Cipaganti
mengalami gagal bayar. Sedangkan uang mitra
tidak jelas penggunaannya. Untuk mengantisipasi
kekacauan, koperasi berupaya membayar
keuntungan kepada anggota yang lebih dulu
bergabung. Tapi dana tersebut berasal dari
anggota yang baru menginvestasikan uangnya.
Seperti gali lubang tutup lubang.
Saat ini Polda Jawa Barat telah menyita
sejumlah dokumen perkoperasian dan dokumen
kerja sama koperasi dengan beberapa
perusahaan yang tergabung dalam Cipaganti
Group. Para tersangka akan dijerat Pasal
378 dan 372 Kitab Undang-Undang Hukum
Pidana tentang penipuan dan penggelapan
juncto Pasal 55 dan 56. “Kami juga akan menjerat
para tersangka dengan dugaan tindak
pidana pencucian uang,” tutur Murjoko.
Penangkapan bos Koperasi Cipaganti membuat
dana mitra kerja menjadi tak tentu nasibnya.
Asep dan ribuan anggota koperasi lainnya tak
yakin uang mereka akan kembali utuh. Sebab,
total dana penyertaan modal yang terkumpul
sebesar Rp 3,2 triliun. Sedangkan total aset
Cipaganti dan relasinya, berdasarkan data yang
Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014