6o6bLy

interview
rasan atau perang. Sejak saya menjabat duta
besar di Indonesia, alhamdulillah, persoalanpersoalan
yang ada itu bisa kami rundingkan
melalui jalur diplomatik.
Namun, kenyataannya, saat satu isu
dirundingkan, isu perbatasan lainnya
muncul, seperti pembangunan mercusuar
di Tanjung Datu, Kalimantan Barat....
Kami tidak melihat bahwa itu (Tanjung
Datu) sebagai kawasan (juga bagian Malaysia).
Tetapi isu ini berkaitan dengan masalah jalur
pelayaran. Banyak kapal yang keluar-masuk.
Sedangkan air pasang-surut, sehingga menyangkut
keselamatan. Itu yang kami lakukan.
Kami tidak bermaksud melanggar kawasan teritorial
Indonesia. Itu juga bukan sesuatu yang
disengaja. Tetapi itu masih disengketakan,
apakah wilayah itu bagian dari Indonesia atau
Malaysia. Oleh karena itu, kami melakukan
perundingan dengan Indonesia, dan sudah dilakukan
beberapa kali, dan ini mungkin round
(putaran) yang ketiga. Kami melibatkan Majlis
Keselamatan dari pemerintah Malaysia dan
Kementerian Luar Negeri.
Rachman Haryanto/detikFOTO
Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014