You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
ibet rumah murah<br />
Citra Indah adalah kompleks<br />
rumah milik Ciputra Group.<br />
Permukiman ini dulu<br />
sempat menyediakan rumah<br />
berukuran 21 meter persegi.<br />
Hasan Alhabshy/detikcom<br />
20 tahun menjadi hanya 30 persen. Mei silam,<br />
pemerintah menurunkan lagi sehingga bank<br />
tinggal menyediakan 25 persen. “Ini salah satu<br />
daya tarik bagi perbankan berpartisipasi dan<br />
agresif dalam menyalurkan FLPP,” ucapnya.<br />
Saat ini pengembang susah kembali bersemangat<br />
membuat rumah untuk FLPP. Apersi<br />
mengungkapkan, pada dasarnya pengembang<br />
sudah siap menyediakan rumah dan lahan<br />
setelah harga rumah FLPP dinaikkan. “Apersi<br />
sudah siap, hambatannya kemarin kan harga<br />
belum dinaikkan,” kata Ketua Umum Apersi,<br />
Eddy Ganefo.<br />
Masalah lain FLPP adalah besar anggaran.<br />
Tahun ini anggaran FLPP dari Anggaran Pendapatan<br />
dan Belanja Negara hanya Rp 4,5 triliun,<br />
yang kira-kira hanya bisa untuk 57 ribu unit<br />
rumah. Sedangkan sekitar 120 ribu rumah yang<br />
menjadi target membutuhkan Rp 9,7 triliun.<br />
“Jadi masih kurang sekitar Rp 5,7 triliun lagi,”<br />
kata Deputi Pembiayaan Perumahan Kementerian<br />
Perumahan, Sri Hartoyo.<br />
Kekurangan dana ini masih terus dikoordinasikan<br />
dengan Kementerian Keuangan, untuk<br />
penambahan anggaran. “Tapi, kalau tidak ada<br />
penambahan anggaran, ya di 57 ribu itu saja,”<br />
ucapnya.<br />
Sejumlah persoalan ini akhirnya membuat<br />
Suwarno memilih membeli rumah sangat sederhana<br />
tanpa mendapat bantuan dari pemerintah.<br />
■ Budi Alimuddin<br />
Majalah detik 30 30 juni -- 6 juli 2014