Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
hukum<br />
Cipaganti Group memberikan<br />
penjelasan soal kasus penggelapan<br />
dan penipuan yang menimpa tiga<br />
petinggi, termasuk Direktur Utama<br />
PT Cipaganti Citra Graha Tbk.<br />
Tya Eka Yulianti/detikbandung<br />
adalah istri Andianto. Mereka ditahan polisi<br />
pada Minggu malam, 22 Juni lalu. “Andianto itu<br />
sebagai ketua, Djulia wakil ketua, dan Yulinda<br />
adalah bendahara di koperasi itu,” kata Kepala<br />
Bidang Humas Kepolisian Daerah Jawa Barat<br />
Komisaris Besar Martinus Sitompul.<br />
Menurut Martinus, Andianto mendirikan<br />
koperasi tersebut pada 2002. Mereka pun<br />
menghimpun penyertaan modal dari para<br />
mitra. Nama besar Cipaganti sepertinya<br />
cukup menarik minat masyarakat untuk ikut<br />
menanamkan modal. Setidaknya, 8.700 orang<br />
bergabung. Dana yang terkumpul pun cukup<br />
fantastis, yakni mencapai Rp 3,2 triliun.<br />
Selain karena nama besar Cipaganti, para<br />
mitra tergiur oleh sistem bagi hasil sebesar<br />
1,6-1,95 persen per bulan, tergantung tenor.<br />
Besaran bunga itu didasari pengelolaan dana<br />
tersebut oleh koperasi: untuk investasi di<br />
bidang perumahan, stasiun pengisian bahan<br />
bakar umum, transportasi, perhotelan, alat<br />
berat, hingga tambang.<br />
Hal ini dibenarkan Asep—bukan nama sebenarnya—salah<br />
satu anggota Koperasi Cipaganti.<br />
Menurut warga Cibubur, Jakarta Timur,<br />
itu, bisnis yang dijalankan Cipaganti nyata dan<br />
dapat dipantau. Saat bergabung di koperasi<br />
itu pada 2008, ia meneken kontrak hingga<br />
2011 dengan nilai investasi Rp 100 juta.<br />
Pada kontrak berikutnya, yakni 2011-2014,<br />
Asep menambah investasinya menjadi Rp<br />
Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014