You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
internasional<br />
Kami siap mengorbankan<br />
darah dan jiwa kami<br />
untukmu, Saddam.”<br />
tanpa lawan di Bagdad, akan segera dieksekusi<br />
di tiang gantungan. Raghad menjerit histeris.<br />
Caci maki berhamburan dari mulutnya.<br />
Kendati jadi pelarian dan hidup di bawah perlindungan<br />
Raja Yordania Abdullah II, gaya hidup<br />
gemerlap Raghad tak banyak berubah. Jika tak<br />
sedang bersantai di Dazzle, dia bisa dijumpai di<br />
gym Body Design atau di butik-butik mewah di<br />
Amman.<br />
“Dia biasa memborong<br />
sepatu hingga berkantong-kantong,”<br />
kata seorang<br />
temannya. Walaupun<br />
royal berbelanja, di<br />
kalangan karyawan butik,<br />
Raghad juga ditakuti.<br />
“Pemilik toko agak segan kepadanya karena<br />
dia konsumen yang sulit. Tak ada barang yang<br />
cukup bagus di mata Raghad.”<br />
Raghad diduga masih menyembunyikan<br />
harta berkarung-karung peninggalan ayahnya.<br />
Selain itu, Raja Abdullah II memang mencukupi<br />
semua kebutuhan Raghad, adiknya, Rana, beserta<br />
anak-anak mereka. Dengan syarat keduanya<br />
menjauhi politik. Sejak tinggal di Yordania,<br />
Raghad dan Rana memang jarang memberikan<br />
pernyataan politik.<br />
Hanya sekali Raghad turut dalam protes<br />
menentang hukuman mati terhadap ayahnya.<br />
“Tuhan memberkati kalian semua. Terima kasih<br />
telah memberikan penghormatan kepada Saddam,<br />
sang martir,” kata Raghad dalam orasinya<br />
di Amman pada Januari 2007.<br />
Kepada Raghad, para pendukung Saddam<br />
bersumpah akan membalas atas hukuman mati<br />
itu. “Kami tak akan pernah meninggalkan dua<br />
hal, Irak dan Saddam.... Kami siap mengorbankan<br />
darah dan jiwa kami untukmu, Saddam,”<br />
teriak seorang pendukung Saddam. Yordania<br />
memang basis kuat pendukung Saddam. Ada<br />
ratusan ribu pelarian dari Irak yang tinggal di<br />
Yordania.<br />
Hanya beberapa bulan setelah demonstrasi<br />
itu, keluar perintah penangkapan dari pemerintah<br />
Irak terhadap Raghad; juga ibunya, Sajida<br />
Khairallah Talfah; tangan kanan Saddam, Izzat<br />
Ibrahim al-Douri; dan puluhan pengikut setia<br />
Saddam. Pemerintah di Bagdad menuding<br />
Raghad mendanai milisi antipemerintah di Irak.<br />
Dalam satu surat kepada Izzat Ibrahim, Rag-<br />
Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014