21.11.2014 Views

6o6bLy

6o6bLy

6o6bLy

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

internasional<br />

Tak ada<br />

barang yang<br />

cukup bagus di<br />

mata Raghad.”<br />

serta teknologi pengawasan paling canggih di<br />

dunia?”<br />

Menurut Raghad, dia dan keluarganya menikmati<br />

hidup di bawah perlindungan Raja Abdullah<br />

II di Yordania. “Waktu untuk kudeta itu sudah<br />

lama lewat dan tak ada lagi yang melakukannya<br />

hari ini,” kata Raghad kala itu. Nasser Judeh,<br />

juru bicara pemerintah Yordania kala itu, juga<br />

mengatakan Raja Abdullah tak pernah berniat<br />

menyerahkan keluarga Saddam Hussein<br />

ke pemerintah di Bagdad. “Mereka ada<br />

di sini atas pertimbangan kemanusiaan,”<br />

kata Judeh.<br />

l l l<br />

Pada awal Januari lalu, milisi Ad-Dawla<br />

al-Islāmiyya fi al-’Irāq wa-sh-Shām alias Negara<br />

Islam Irak dan al-Sham (ISIS) menguasai<br />

Kota Fallujah dan Ramadi di Provinsi Al-Anbar,<br />

sekitar 60 kilometer arah barat Kota Bagdad.<br />

Bendera ISIS berkibar di seluruh penjuru kota<br />

itu. Bagdad kehilangan kuasa atas Anbar.<br />

Raghad Saddam Hussein pun tak perlu<br />

lagi menutup mulut, menyembunyikan sikap<br />

politiknya. Dia mengatakan siap berangkat<br />

ke Anbar untuk menjadi mujahid perempuan<br />

pertama. “Dokter memberi peringatan supaya<br />

memperhatikan dampaknya bagi kesehatanku,<br />

tapi aku siap memberikan apa pun yang aku<br />

punya untuk merebut kembali kekuasaan yang<br />

pernah kami miliki,” kata Raghad beberapa<br />

bulan lalu. “Perjalananku ke Arab Saudi benarbenar<br />

sukses. Kami sepakat untuk mendukung<br />

ISIS dan pemuda Partai Baath untuk melawan<br />

pemerintah Irak.”<br />

Pada awal bulan lalu, Tikrit, kampung halaman<br />

Saddam Hussein, jatuh ke tangan milisi<br />

gabungan ISIS-Sunni. “Aku senang dengan<br />

kemenangan itu. Ini merupakan kemenangan<br />

para pejuang dan pamanku, Izzat al-Douri,”<br />

kata Raghad pertengahan Juni lalu. Raghad<br />

yakin, milisi gabungan Sunni-ISIS bakal melibas<br />

pasukan Perdana Menteri Nuri al-Maliki. “Aku<br />

lega. Suatu saat aku akan pulang dan berziarah<br />

ke makam ayahku. Mungkin itu tak akan terjadi<br />

dalam waktu dekat, tapi pasti akan tiba saatnya.”<br />

Si Jenderal Berambut Merah, Izzat Ibrahim<br />

al-Douri, kini 72 tahun, sudah lama jadi “kerikil<br />

dalam sepatu” bagi penguasa Bagdad. Pada<br />

masa kekuasaan Saddam, Izzat merupakan<br />

Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!