You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
kriminal<br />
Raden Mahesa Praja<br />
Pratama berfoto ria sehari<br />
sebelum ditemukan tewas di<br />
rumahnya.<br />
Istimewa<br />
sementara, tidak ditemukan tanda kekerasan<br />
pada Acim,” kata Kepala Kepolisian Resor Kota<br />
Besar Bandung Komisaris Besar Mashudi, Senin,<br />
23 Juni lalu.<br />
Polisi menemukan sejumlah kejanggalan<br />
Polisi menemukan sejumlah kejanggalan terkait<br />
pembunuhan itu, antara lain tidak ada barang<br />
berharga yang hilang. Pintu dan jendela juga<br />
terkunci dari dalam rumah.<br />
terkait pembunuhan itu, antara lain tidak ada<br />
barang berharga yang hilang. Pintu dan jendela<br />
juga terkunci dari dalam rumah. Mengenai<br />
dugaan kedua remaja itu dibunuh Acim, mengingat<br />
tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan<br />
di tubuhnya, Mashudi mengatakan pihaknya<br />
tetap mengedepankan asas praduga tak bersalah.<br />
“Kami tidak menuduh. Biar nanti ahlinya<br />
yang menyimpulkan,” ujarnya.<br />
Jenazah Acim diautopsi di Rumah Sakit Bhayangkara<br />
Sartika Asih, Bandung. Sedangkan<br />
sampel darah Praja, Aura, dan Acim, serta<br />
bercak darah di tempat cucian dikirim ke Pusat<br />
Laboratorium dan Forensik Markas Besar Polri<br />
untuk diteliti. Begitu juga linggis berlumuran<br />
darah yang ditemukan di balik lemari di ruang<br />
tengah. “Ini untuk memastikan itu darah Acim<br />
atau bukan. Pemeriksaan sampel darah ketiga<br />
jenazah juga untuk mengetahui pola waktu<br />
kematian masing-masing,” tutur Mashudi.<br />
Keluarga tak mengizinkan jenazah Praja dan<br />
Aura diautopsi, dan meminta langsung dimakamkan<br />
di TPU Tanah Kusir, Kebayoran Lama,<br />
Jakarta Selatan, pada Senin, 23 Juni 2014. “Keluarga<br />
korban mengajukan keberatan kepada<br />
Majalah detik 30 juni - 6 juli 2014