You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
Bisnis<br />
Rentang produk audio<br />
mobil, mulai dari speaker,<br />
amplifier, sampai monitor<br />
video yang dipamerkan di<br />
arena Pekan Raya Jakarta.<br />
Grandyos Zafna/detikcom<br />
Peranti dari Korea dan Tiongkok ini banyak<br />
menyasar kelas pemula, yang harganya miring.<br />
Pasarnya pun menjadi begitu besar. Venom<br />
Audio misalnya. Merek ini mengklaim menguasai<br />
15-20 persen pasar audio di Indonesia.<br />
“Terutama untuk pasar entry level, lagi ngetren,”<br />
ucap Ronny Alexander, manajer pemasaran<br />
importir tunggal Venom, yakni PT Sumber<br />
Sejahtera Audiotama. Pada pasar yang disebut<br />
“entry level” ini, menurut Ronny, harga satu set<br />
audio berkisar Rp 3-5 juta.<br />
Ronny mengklaim Venom yang dia pasarkan<br />
buatan Korea Selatan. Di websitenya,<br />
venom-audio.com, tidak ada penjelasan<br />
negara asal peranti audio mobil ini. Hanya<br />
ditulis mereka mulai masuk industri audio<br />
mobil pada 1998. Rubrik Event di website itu,<br />
misalnya, berisi artikel tentang audio mobil<br />
Indonesia semua.<br />
Ronny mengatakan, dalam enam bulan terakhir<br />
mereka berhasil melepas lebih dari 1.000<br />
unit Venom kepada para pelanggan. Untuk<br />
penjualannya, mereka mengandalkan pada<br />
300 dealer yang tersebar di seluruh Indonesia.<br />
Pesaing Venom adalah merek-merek audio<br />
dari Cina, seperti Accelera. Cipto Jusmin, atasan<br />
Santo Wijaya di Simple Audio, mengungkapkan,<br />
perusahaannya telah menjual ribuan unit<br />
audio merek Accelera dalam setengah tahun<br />
terakhir lewat 35 distributornya. Sedangkan<br />
untuk merek Magic Voice, yang baru mereka<br />
perkenalkan dua bulan lalu, Simple Audio hanya<br />
mampu terlego 50 unit saja.<br />
Majalah detik 30 Juni - 6 juli 2014