buku postur apbn
buku postur apbn
buku postur apbn
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Postur APBN Indonesia<br />
Perhitungan Belanja Negara<br />
mencakup: belanja pegawai non K/L (seperti pensiun, iuran<br />
askes), belanja barang non K/L (kontribusi terhadap organisasi<br />
internasional dan alokasi untuk viability gap fund), pembayaran<br />
bunga utang, subsidi, belanja hibah, bantuan sosial (cadangan<br />
bencana alam), dan belanja lain-lain. Untuk lebih jelasnya,<br />
konversi dari klasifikasi jenis belanja menjadi klasifikasi<br />
organisasi secara agregat dapat dilihat pada gambar berikut.<br />
Menurut Jenis<br />
◦ Belanja Pegawai<br />
◦ Belanja Barang<br />
◦ Belanja Modal<br />
◦ Pembayaran Bunga Utang<br />
◦ Subsidi<br />
◦ Belanja Hibah<br />
◦ Bantuan Sosial<br />
◦ Belanja Lain-lain<br />
Menurut K/L dan Non<br />
K/L<br />
◦ Belanja K/L<br />
• Belanja Pegawai<br />
• Belanja Barang<br />
• Belanja Modal<br />
• Bantuan Sosial<br />
◦ Belanja Non K/L<br />
• Belanja Pegawai<br />
• Belanja Barang<br />
• Pembayaran Bunga Utang<br />
• Subsidi<br />
• Belanja Hibah<br />
• Bantuan Sosial<br />
• Belanja Lain-lain<br />
Penggunaan format organisasi secara agregat menjadi penting<br />
pasca putusan MK Nomor 35/PUU-XI/2013 terkait pengujian<br />
Undang-undang nomor 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD,<br />
dan DPRD serta Undang-undang nomor 17 tahun 2003 tentang<br />
Keuangan Negara, di mana pembahasan APBN dengan DPR<br />
bersifat hal-hal yang strategis, tidak lagi membahas pada level<br />
kegiatan dan jenis belanja (klasifikasi ekonomi). Namun<br />
demikian, kegiatan dan jenis belanja merupakan alat akuntansi<br />
dalam pencatatan operasi APBN Pemerintah.<br />
124