buku postur apbn
buku postur apbn
buku postur apbn
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
Postur APBN Indonesia<br />
Perhitungan Pembiayaan Anggaran<br />
b. Saldo Anggaran Lebih (SAL).<br />
Saldo Anggaran Lebih (SAL) adalah akumulasi neto<br />
dari Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) dan<br />
Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran (SiKPA) tahuntahun<br />
anggaran yang lalu dan tahun anggaran yang<br />
bersangkutan setelah ditutup, ditambah/dikurangi<br />
dengan koreksi pem<strong>buku</strong>an. Sementara itu, sisa lebih<br />
pembiayaan anggaran (SiLPA) adalah selisih lebih<br />
realisasi pembiayaan anggaran atas realisasi defisit<br />
anggaran yang terjadi dalam satu periode pelaporan.<br />
Besaran penggunaan SAL tergantung pada kebutuhan<br />
pembiayaan defisit Pemerintah serta ketersediaan<br />
sumber-sumber pembiayaan lain dengan<br />
memperhitungan nilai SAL yang liquid (belum<br />
ditentukan peruntukannya), kebutuhan anggaran<br />
sampai dengan akhir tahun anggaran berjalan dan<br />
awal tahun anggaran berikutnya<br />
Pembiayaan Nonperbankan Dalam Negeri<br />
Pembiayaan Non perbankan Dalam negeri menurut<br />
kelompok penerimaan meliputi:<br />
a. Privatisasi<br />
Dalam beberapa tahun terakhir, privatisasi tidak<br />
dijadikan prioritas sebagai sumber penerimaan<br />
pembiayaan dalam APBN. Penerimaan dari privatisasi<br />
lebih banyak masuk kas perusahaan dan ditujukan<br />
untuk meningkatkan kapasitas usaha BUMN.<br />
Pelaksanaan privatisasi harus mendapat ijin DPR<br />
terlebih dahulu.<br />
Besaran privatisasi berasal dari jumlah saham milik<br />
Pemerintah pada BUMN yang dijual dikalikan dengan<br />
139