02.07.2013 Views

Kata Kunci

Kata Kunci

Kata Kunci

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

Cacing jantan umumnya lebih kecil daripada cacing betina. Reproduksi<br />

dilakukan secara seksual dan terjadi di dalam tubuh (internal). Zigot yang<br />

dihasilkan pada hampir semua spesies tahan terhadap kondisi buruk. Contoh<br />

spesies filum ini, antara lain cacing gelang (Ascaris lumbricoides) (Gambar<br />

6.12), cacing tambang (Ancylostoma duodenale), cacing kremi (Oxyuris<br />

vermicularis), dan cacing filaria (Wuchereria bancrofti).<br />

mulut<br />

lubang<br />

genital<br />

Vagina<br />

Uterus<br />

Ovarium<br />

Usus<br />

Anus<br />

Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran, 1995<br />

Cacing gelang atau yang disebut juga cacing perut, merupakan parasit<br />

pada usus halus manusia. Cacing dengan panjang 15 cm –35 cm ini memiliki<br />

warna tubuh putih kekuning-kuningan, mulut di bagian anterior, dan<br />

dilengkapi 3 buah bibir. Cacing betina mampu menghasilkan sekitar 200<br />

ribu telur dalam satu kali pengeluaran.<br />

Telur terbawa bersama feses dan dapat masuk tubuh melalui makanan<br />

atau telapak kaki. Dalam usus halus, telur menetas dan menjadi larva kecil.<br />

Setelah menembus dinding usus, larva terbawa aliran darah sampai jantung<br />

dan paru-paru. Dalam paru-paru, larva dapat mencapai trakea sehingga<br />

tertelan kembali ke usus halus dan tumbuh dewasa. Cacing gelang ini<br />

merupakan penyebab penyakit ascariasis.<br />

Cacing tambang hidup di usus manusia dan dapat mengisap darah dan<br />

cairan tubuh manusia. Cacing filaria (Wuchereria bancrofti) hidup di pembuluh<br />

darah dan dapat menyebabkan penyumbatan pembuluh getah bening yang<br />

mengakibatkan penyakit kaki gajah (elephantiasis) (Gambar 6.13). Cacing ini<br />

disebarkan oleh tusukan nyamuk Culex.<br />

5. Filum Annelida<br />

Dua ciri utama pada Filum Annelida adalah memiliki rongga tubuh sejati<br />

dan tubuhnya bersegmen. Setiap segmen ini dinamakan somit. Struktur<br />

somit-somit pada cacing disebut metameri. Annelida memiliki peredaran<br />

darah tertutup yang dilengkapi pembuluh darah. Sistem saraf terdiri atas<br />

otak dan tali saraf yang disebut sistem saraf tangga tali. Annelida dibagi<br />

menjadi tiga kelas, yaitu Polychaeta, Oligochaeta, dan Hirudinea.<br />

a. Kelas Polychaeta<br />

Polychaeta berasal dari kata poly yang artinya banyak dan chaeta yang<br />

artinya rambut. Semua anggota Polychaeta hidup di laut. Tubuhnya memiliki<br />

rambut-rambut pada setiap parapodia. Parapodia merupakan struktur seperti<br />

daging pada setiap segmen tubuh Polychaeta yang dapat berfungsi sebagai<br />

alat gerak. Pada banyak Polychaeta, parapodia berfungsi juga sebagai insang<br />

yang merupakan perpanjangan area kulit untuk pernapasan. Contoh<br />

Polychaeta, antara lain Nereis virens (Gambar 6.14), cacing wawo (Lysidice<br />

oele), dan cacing palolo (Eunice viridis).<br />

Gambar 6.12<br />

Struktur cacing Ascaris<br />

lumbricoides.<br />

Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian,<br />

dan Persekitaran, 1995<br />

Gambar 6.13<br />

Penyempitan pembuluh limfa<br />

oleh cacing filaria yang<br />

menyebabkan penyakit kaki<br />

gajah (elephantiasis).<br />

Sumber: Biological Science, 1986<br />

Gambar 6.14<br />

Nereis virens merupakan contoh<br />

spesies dari kelas Polychaeta.<br />

Kingdom Animalia 111

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!