02.07.2013 Views

Kata Kunci

Kata Kunci

Kata Kunci

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

138<br />

Zona litoral<br />

Gambar 7.14<br />

Pembagian zona pada ekosistem<br />

danau.<br />

<strong>Kata</strong> <strong>Kunci</strong><br />

• Ekosistem bahari<br />

• Ekosistem daerah<br />

pasang surut<br />

• Ekosistem perairan laut<br />

dalam<br />

• Ekosistem perairan laut<br />

dangkal<br />

• Zona litoral<br />

• Zona limnetik<br />

• Zona profundal<br />

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas X<br />

Zona limnetik<br />

Zona profundal<br />

Sumber: Biology: The Unity and Diversity of Life, 1995<br />

Sungai merupakan air yang mengalir searah dari hulu menuju hilir. Aliran<br />

air yang konstan, mengikis tanah dan membentuk habitat unik yang menjadi<br />

penunjang kehidupan beberapa organisme. Selan itu, aliran sungai<br />

memengaruhi penumpukan sedimen, suplai oksigen, dan nutrisi.<br />

Kecepatan aliran sungai dapat berbeda-beda pada beberapa titik.<br />

Gesekan pada dinding dan dasar sungai mengurangi kecepatan arus sehingga<br />

alga dapat menempel pada permukaan bebatuan, akar tanaman dapat<br />

menancap, dan hewan dapat hidup di dasar sungai tanpa terbawa arus.<br />

b. Ekosistem Laut<br />

Ekosistem laut biasa juga dinamakan sebagai ekosistem bahari.<br />

Ekosistem bahari merupakan ekosistem paling luas di permukaan bumi. Lebih<br />

dari dua pertiga bagian bumi ini merupakan ekosistem laut. Ekosistem ini<br />

meliputi ekosistem perairan laut dalam, ekosistem perairan laut dangkal<br />

(litoral), dan ekosistem daerah pasang surut.<br />

1) Ekosistem perairan laut dalam<br />

Ekosistem ini memiliki ciri spesifik, yaitu tidak terjangkau oleh sinar<br />

matahari. Akibatnya, di ekosistem ini tidak ditemukan organisme<br />

fotoautotrof.<br />

Di dalam ekosistem perairan laut dalam, jumlah detritivora (pengurai),<br />

karnivora (pemakan daging), dan saprofor (pemakan sampah) sangat<br />

melimpah. Oleh karena keadaannya yang gelap, banyak di antara jenisnya<br />

dilengkapi dengan organ yang bercahaya. Keterangan mengenai ekosistem<br />

ini belum begitu lengkap akibat kendala medan yang sulit diteliti. Penelitian<br />

tentang ekosistem ini memerlukan alat berat yang dapat menahan tekanan<br />

air yang besar.<br />

2) Ekosistem perairan laut dangkal<br />

Ekosistem ini disebut juga ekosistem litoral. Ekosistem ini berada di<br />

daerah pantai yang tergenang air laut, kecuali pada saat air surut. Daerahnya<br />

terbuka dan relatif tidak terpengaruh oleh air sungai besar karena memiliki<br />

jarak yang cukup jauh. Ekosistem ini banyak ditemukan di pantai utara Jawa,<br />

Bali, Sumbawa, dan Sulawesi. Komunitas di daerah ini didominasi beberapa<br />

macam ganggang, misalnya Sargassum. Ekosistem perairan dangkal dapat<br />

dibedakan menjadi beberapa subekosistem, antara lain ekosistem terumbu<br />

karang, pantai batu, dan pantai lumpur.

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!