You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
ahan campuran penggosok. Beberapa anggota Chrysophyta merupakan<br />
organisme uniseluler dan sebagian hidup berkoloni. Umumnya berkembang<br />
biak secara aseksual, namun sebagian menghasilkan gamet dan melakukan<br />
reproduksi seksual.<br />
Diatom dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok pennalean yang<br />
mempunyai tubuh yang simetri bilateral dan bentuk tubuh yang panjang;<br />
kelompok centralean dengan simetri radial dan bentuk bulat gemuk. Diatom<br />
dapat juga digunakan sebagai indikator untuk kualitas air, pasta gigi, dan sebagai<br />
penunjuk usia fosil. Beberapa contoh spesiesnya, antara lain Rhaponeis sp.,<br />
Triceratium pentacrinus, Arachnoidiscus ehrenbergi, dan Trinaria regina (Gambar 3.5).<br />
a b c d<br />
20 !m 20 ! m 20 ! m 20 !m<br />
4) Pyrrophyta (Dinoflagellata)<br />
Dinoflagellata diberi nama demikian karena pergerakan yang dibantu<br />
dua flagela mirip cambuk (dalam bahasa Latin, dino artinya pusaran air).<br />
Beberapa Dinoflagellata ditutup oleh membran sel, sedangkan lainnya ada<br />
yang ditutupi oleh dinding selulosa seperti halnya sel pada tumbuhan.<br />
Walaupun beberapa jenis Dinoflagellata hidup di air tawar, umumnya<br />
Dinoflagellata hidup di lautan contohnya Ceratium sp. (Gambar 3.6). Di lautan<br />
mereka adalah organisme yang penting sebagai makanan bagi organisme<br />
yang lebih besar. Di laut, banyak Dinoflagellata yang mengeluarkan cahaya<br />
(bioluminesens) berwarna hijau biru yang sangat indah pada malam hari.<br />
Klorofil hijau Dinoflagellata biasanya ditutup oleh pigmen merah yang<br />
membantu menangkap energi cahaya. Ketika air dalam keadaan hangat dan<br />
kaya akan nutrisi, populasi Dinoflagellata akan meledak. Jumlah Dinoflagellata<br />
akan sedemikian banyaknya sehingga air akan berwarna merah oleh warna<br />
dari tubuh. Peristiwa ini dikenal dengan gelombang merah (red tide).<br />
Ketika terjadi gelombang merah, ribuan ikan mati lemas akibat insang<br />
mereka tersumbat atau kekurangan oksigen oleh miliaran Dinoflagellata yang<br />
mati dan membusuk. Akan tetapi, tiram dan remis “berpesta” dengan<br />
menyaring jutaan makanan mereka dari air. Dalam proses ini, tubuh mereka<br />
akan mengumpulkan racun saraf yang diproduksi Dinoflagellata dalam<br />
jumlah yang cukup besar. Jika manusia memakan Molusca tersebut, dapat<br />
mengakibatkan keracunan akibat akumulasi racun saraf Dinoflagellata.<br />
5) Rhodophyta (Alga Merah)<br />
Rhodophyta mempunyai pigmen berwarna merah (fikoeritrin) yang<br />
sangat banyak. Umumnya, Rhodophyta multiseluler, namun terdapat juga<br />
Rhodophyta yang uniseluler. Alga merah multiseluler umumnya makroskopis<br />
dan struktur tubuhnya menyerupai tumbuhan (talus). Talus pada<br />
Rhodophyta berupa helaian atau seperti tumbuhan. Siklus hidup Rhodophyta<br />
berbeda satu sama lain. Tidak seperti alga lainnya, Rhodophyta tidak<br />
Sumber: Biological Science, 1986<br />
Gambar 3.5<br />
Macam-macam kelompok<br />
diatom. (a) Rhaponeis,<br />
(b)Triceratium pentacrinus,<br />
(c) Arachnoidiscus ehrenbergi,<br />
dan (d) Trinacria regina.<br />
Sumber: Biological Science, 1986<br />
Gambar 3.6<br />
Salah satu jenis Dinoflagellata.<br />
Ceratium, Dinoflagellata ini<br />
dapat menyebabkan gelombang<br />
merah yang mematikan ikanikan.<br />
Kingdom Protista dan Kingdom Fungi 47