02.07.2013 Views

Kata Kunci

Kata Kunci

Kata Kunci

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

membawa dampak buruk, seperti hutan yang gundul dan perusakan lahan<br />

resapan air di daerah perbukitan. Hal tersebut, dapat mengakibatkan banjir,<br />

erosi, dan rusaknya sumber mata air.<br />

a b<br />

Sumber: Biology for You, 2002; Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran, 1995<br />

Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, dikuasai manusia untuk<br />

kesejahteraan manusia sendiri. Namun, pada kenyataannya hasil kemajuan<br />

teknologi tanpa disadari telah menimbulkan gangguan terhadap lingkungan.<br />

Gangguan ini disebabkan oleh timbunan dan akumulasi bahan-bahan<br />

pencemar (polutan) di luar batas ambang. Aktivitas manusia sehari-hari tanpa<br />

sengaja telah mengganggu lingkungan hidup.<br />

2. Pencemaran Lingkungan<br />

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997<br />

tentang pengelolaan lingkungan hidup, pencemaran adalah masuknya atau<br />

dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, atau komponen lain ke dalam<br />

lingkungan hidup oleh kegiatan manusia sehingga kualitasnya turun sampai<br />

ke tingkat tertentu yang menyebabkan lingkungan hidup tidak berfungsi<br />

dengan peruntukkannya. Zat atau bahan yang menyebabkan polusi disebut<br />

polutan.<br />

a. Pencemaran Udara<br />

Pernahkah Anda melihat asap kendaraan (Gambar 7.28), asap pabrik,<br />

dan asap pembakaran limbah? Semua itu merupakan salah satu contoh<br />

pencemaran udara. Mungkin jika Anda melihat hanya satu atau dua orang<br />

menggunakan kendaraan bermotor yang mencemari udara, Anda akan<br />

berpikir hal tersebut biasa-biasa saja dan tidak akan menyebabkan perubahan<br />

pada lingkungan. Akan tetapi, apa yang terjadi jika terdapat seratus<br />

kendaraan? Seribu kendaraan, seperti di kota-kota besar? Jutaan kendaraan<br />

di seluruh dunia?<br />

Udara yang dihirup manusia harus udara bersih. Bayangkan jika Anda<br />

menghirup karbon monoksida, Anda bisa mati. Sebab, gas tersebut di dalam<br />

tubuh bersifat mengikat darah, sehingga darah dalam tubuh dapat teracuni oleh<br />

gas karbon monoksida (CO) ini.<br />

Apa yang terjadi jika CO 2 di udara meningkat? Peningkatan CO 2 dapat<br />

menyebabkan pemanasan bumi melalui efek rumah kaca (green house effect)<br />

(Gambar 7.29). Efek rumah kaca terjadi karena gas CO 2 yang lebih ringan<br />

dari udara, melayang di udara, berkumpul, dan membentuk suatu lapisan.<br />

Cahaya matahari menembus atmosfer dan memantul pada permukaan bumi<br />

untuk kembali ke luar angkasa. Proses ini menimbulkan energi panas di<br />

atmosfer bumi. Panas tersebut dapat dikeluarkan melalui atmosfer. Namun,<br />

adanya lapisan CO 2 menyebabkan energi panas memantul kembali ke bumi,<br />

begitu juga dengan cahaya. Hal ini menyebabkan panas bumi meningkat<br />

dan disebut dengan pemanasan global (global warming). Akibat lebih jauh<br />

Gambar 7.27<br />

Perubahan lingkungan akibat<br />

aktivitas manusia.<br />

(a) Penebangan pohon yang<br />

tidak mempedulikan lingkungan<br />

sekitarnya dan (b) penambangan<br />

di bukit-bukit yang dapat<br />

menyebabkan longsor .<br />

<strong>Kata</strong> <strong>Kunci</strong><br />

• Efek rumah kaca<br />

• Hujan asam<br />

• Pencemaran<br />

• Pencemaran air<br />

• Pencemaran tanah<br />

• Pencemaran udara<br />

• Polutan<br />

Sumber: www.kompas.com<br />

Gambar 7.28<br />

CO dari kendaraan bermotor.<br />

2<br />

Ekosistem 147

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!