02.07.2013 Views

Kata Kunci

Kata Kunci

Kata Kunci

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

112<br />

Otak<br />

Faring Jantung<br />

Testis<br />

Ovarium<br />

Klitelium Setae<br />

Gambar 6.15<br />

Struktur tubuh cacing tanah<br />

(Pheretima sp.).<br />

Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian,<br />

dan Persekitaran, 1995<br />

Gambar 6.16<br />

Lintah yang mengisap darah<br />

manusia atau vertebrata<br />

lainnya.<br />

Anus<br />

Praktis Belajar Biologi untuk Kelas X<br />

b. Kelas Oligochaeta<br />

Oligochaeta berasal dari kata oligos yang artinya sedikit dan chaeta yang<br />

artinya rambut. Anggota Oligochaeta hidup di tanah dan beberapa spesies<br />

hidup di air.<br />

Cacing tanah (Pheretima sp.) adalah spesies yang paling dikenal dari<br />

sekitar 2500 spesies Oligochaeta (Gambar 6.15). Cacing tanah bereproduksi<br />

secara seksual. Seperti pada cacing-cacing lainnya, cacing tanah adalah<br />

hermafrodit. Perkembangan cacing tanah terjadi secara internal dan dibantu<br />

oleh klitelium yang berfungsi sebagai organ seksual. Klitelium adalah<br />

penebalan segmen cacing, yaitu antara segmen ke 32–37. Sel telur diproduksi<br />

di ovari yang berada di segmen ke-13. Testis yang memproduksi sperma<br />

dapat ditemukan di segmen ke-10 dan ke-11.<br />

Sumber: Biologi: Evolusi, Kepelbagaian, dan Persekitaran, 1995<br />

Ketika kawin, dua cacing tanah akan berdampingan. Sperma pindah<br />

dari satu cacing tanah ke cacing tanah lainnya. Sperma disimpan untuk<br />

sementara waktu pada klitelium. Setelah berpisah, setiap cacing tanah<br />

menyekresikan lendir yang setelah kering disebut kapsul (coccon). Kapsul<br />

tetap berada di sekitar klitelum. Sel telur bergerak menuju kapsul dalam<br />

tubuh cacing. Sperma yang disimpan juga dilepaskan ke dalam kapsul maka<br />

terjadilah fertilisasi. Kapsul dilepaskan oleh cacing dan dibiarkan di atas<br />

tanah. Telur tersebut akan tumbuh menjadi cacing-cacing kecil.<br />

c. Kelas Hirudinea<br />

Hirudinea atau lintah dikenal sebagai parasit pengisap darah (Gambar 6.16).<br />

Lebih dari 300 spesies hidup bebas di alam. Lintah yang tidak parasit, memakan<br />

cacing, siput, dan larva-larva serangga. Lintah parasit menempel di<br />

permukaan tubuh binatang, seperti ikan. Lintah mengisap darah inang dan<br />

menyekresikan substansi yang dapat membuat darah tidak membeku (hirudin).<br />

Selama makan, lintah parasit menjadi beberapa kali lebih besar dari<br />

tubuhnya oleh darah yang diisapnya. Anggota Hirudinea, antara lain Hirudo<br />

medicinalis (lintah) dan Haemodipsa javanica (pacet).<br />

6. Filum Mollusca<br />

Mollusca merupakan kelompok hewan yang bertubuh lunak. Mollusca<br />

berasal dari bahasa latin molluscus yang artinya lunak.<br />

Tiram, siput, dan cumi-cumi adalah hewan-hewan yang termasuk dalam<br />

Filum Mollusca. Di antara Mollusca, terdapat bentuk-bentuk yang sangat<br />

bervariasi. Selain di laut, banyak pula Mollusca yang terdapat di air tawar.<br />

Sementara itu, terdapat pula Mollusca yang hidup di darat. Bagaimana

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!