Pedalangan Jilid 1.pdf
Pedalangan Jilid 1.pdf
Pedalangan Jilid 1.pdf
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
125<br />
muridnya. Ada seekor harimau yang akan memangsa anaknya sendiri<br />
(gogor). Oleh Raden Sutasoma dilarangnya, harimau tadi memakan<br />
dirinya. Langsung saja Raden Sutasoma ditubruknya dan matilah.<br />
Dengan kesadaran sendiri harimau itu merasa berdosa dan menangislah<br />
pada kaki Raden Sutasoma dan ingin mati saja.<br />
Sutasoma dihidupkan oleh Batara Indra. Setelah saling berdialog,<br />
Indra kembali ke Kahyangan. Raden Sutasoma lalu bertapa.<br />
Meskipun banyak godaan tetapi tak tergoda, malah menjelma sebagai<br />
sang Budha Wairocana. Setelah para dewa ingin menghormat<br />
maka menjadi Raden Sutasoma kembali dan langsung pulang.<br />
Sepupu Raden Sutasoma yang bernama Prabu Dasabahu<br />
sedang berperang melawan tentara raksasa Prabu Kalmasapada.<br />
Raksasa kalah mengungsi kepada Raden Sutasoma. Prabu Dasabahu,<br />
mengejarnya ternyata ketemu dengan sepupunya. Bala raksasa<br />
disuruh kembali. Raden Sutasoma diajak pulang ke negerinya, terus<br />
dikawinkan dengan adiknya Prabu Dasabahu, dan berputralah mereka,<br />
terus pulang ke Astina bergelar Prabu Sutasoma.<br />
Prabu Purusada yang sudah mampu mengumpulkan 99<br />
orang raja tinggal seorang saja segera akan diserahkan ke Batara<br />
Kala. Ternyata setelah ketemu dengan Prabu Sutasoma yang sanggupkan<br />
dirinya sebagai penggenapan jumlah 100 orang raja.<br />
Sebelum sampai di hadapan Batara Kala, sang Prabu Purusada<br />
terharu akan kesanggupan Prabu Sutasoma. Akhirnya bertobatlah<br />
sang Purusada dan 99 orang raja tawanan dibebaskan.<br />
Kitab Sutasoma ditulis pada jaman pemerintahan Raja Hayam<br />
Wuruk di Kerajaan Majapahit. Induk karangan ada di negeri Indu.<br />
Sayang sekali siapa penulisnya tidak diketahui dengan jelas.<br />
3.3.8.7 Parthayadnya<br />
Purbocaroko, dalam Kapustakan Jawa-nya mengungkapkan<br />
bahwa buku Parthayadnya sederet dengan Kitab Arjunawijaya<br />
dan Sutasoma. Pernyataan pada isi buku, bahwa buku ditulis pada<br />
jaman Majapahit pertengahan sampai akhir. Isi kitab ini mengisahkan<br />
kehidupan orang Pandawa sesudah kalah main dadu. Mereka dipermalukan,<br />
dianiaya diseret ke hadapan para raja yang berkumpul di<br />
negara Astina. Kemudian dibuang ke hutan selama 12 tahun.<br />
Akhirnya dalam mempersiapkan diri, oleh Yudhistira, Arjuna<br />
disuruh bertapa di gunung Indrakila. Dalam perjalanannya sang Arjuna<br />
singgah di pertapaan Bagawan Mahayani di dalam hutan Wanawati.<br />
Ketika laju perjalanannya Arjuna bertemulah dengan Dewi Sri<br />
(wahyu istana Indraprastha) yang pergi meninggalkan istana karena<br />
raja Yudhistira telah berbuat kurang pantas. Ia sanggup kembali ke<br />
istana asal dipelihara. Maka gaiblah wahyu Dewi Sri.<br />
Arjuna juga bertemu dengan Kamajaya dan diberi wejangan-wejangan<br />
berharga dan diberi peringatan bahwa akan datang<br />
mara bahaya yang dibawa oleh seorang raksasa bernama Nalamala