Pedalangan Jilid 1.pdf
Pedalangan Jilid 1.pdf
Pedalangan Jilid 1.pdf
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
247<br />
kepercayaannya dan dicandikan digunung Gajah Mungkur dekat dengan<br />
Pertapaan Gajah Mungkur.<br />
Setelah beberapa hari sejak kematian Prabu Mangliraja Begawan<br />
Sarwa atau Prabu Citrabaya memanggil Dewi Sukesi calon<br />
menantunya, akan diberikan wejangan ngilmu Sastra Jendra Hayuningrat<br />
Pangruating Diyu supaya menjadi putri yang pinunjul. Setelah<br />
segala persiapan sudah selesai pada suatu malam Dewi Sukesi dipanggil<br />
Begawan Sarwa ke dalam sanggar pamujaan hanya berdua,<br />
tidak boleh ada yang mendengar dan melihat wejangan Begawan<br />
Sarwa, karena menyangkut wejangan ngilmu gaib. Syhadan, bersamaan<br />
Begawan Sarwa memberikan wejangan kepada Dewi Sukesi<br />
tentang ilmu Sastra Jendra Hayuningrat Pangruating Diyu. Dalam<br />
perjalanan Batara Guru bertemu dengan Batari Durga, bekas istrinya<br />
yang disuruh bertapa di Kahyangan Setra Ganda Mayit karena bersalah<br />
yaitu berani memberi makan Batara Kala tanpa berunding dengan<br />
Batara Guru sebagai suaminya. Mengingat sewaktu menjadi<br />
suami istri dulu belum puas bercinta kasih, maka Batara Guru ingin<br />
melanjutkan rasa cintanya kepada Batari Durga, tetapi meminjam<br />
badan manusia, Batari Uma diajak Batara Guru untuk meramaikan<br />
jagad, Batari Durga sanggup, lalu berjalan bersamaan sampai di gunung<br />
Gajah Mungkur. Kebetulan waktu itu Begawan Sarwa sedang<br />
memberikan wejangan kepada Dewi Sukesi, dan hanya berdua di<br />
dalam sanggar pamujan.<br />
Batara Guru segera memasuki badan Begawan Sarwa, setelah<br />
dimasuki Batara Guru, pemikiran Begawan Sarwa seketika berubah<br />
yang tadinya menganggap Dewi Sukesi sebagai anak sekaligus<br />
calon menantu, sekarang Begawan Sarwa memandang Dewi<br />
Sukesi seperti melihat istrinya dan melupakan wejangannya. Setelah<br />
melihat perubahan Begawan Sarwa, Dewi Sukesi kaget lalu bertanya<br />
ada apa sebenarnya, Begawan Sarwa kok berubah cara memandangnya<br />
kepada Dewi Sukesi, Begawan Sarwa lalu menggoda Dewi<br />
Sukesi untuk diajak bercinta, Dewi Sukesi menolak ajakan Begawan<br />
Sarwa, karena disamping dia sebagai murid Begawan Sarwa, dia juga<br />
calon istri Raden Daneswara putranya.<br />
Akan tetapi Begawan Sarwa memaksa, Dewi Sukesi akan<br />
diperkosa, Dewi Sukesi meronta, kepala Begawan Sarwa dipukul sepuluh<br />
kali (10 x) setelah itu Batari Durga turun dari angkasa memasuki<br />
badan Dewi Sukesi. Setelah dimasuki oleh Batari Durga, Dewi<br />
Sukesi dengan senang hati meladeni kemauan Begawan Sarwa untuk<br />
bercinta kasih sebagai suami istri. Setelah puas melakukan hubungan<br />
sebagai suami istri, Batara Guru dan Batari Durga pergi meninggalkan<br />
badan Begawan Sarwa dan Dewi Sukesi. Setelah ditinggalkan<br />
Batara Guru dan Batari Durga, Begawan Sarwa dan Dewi Sukesi<br />
merasa menyesal mengingat apa yang dilakukannya. Akan tetapi<br />
menyesal kemudian tak berguna, karena Dewi Sukesi sudah mengandung.