02.07.2013 Views

Pedalangan Jilid 1.pdf

Pedalangan Jilid 1.pdf

Pedalangan Jilid 1.pdf

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

180<br />

Kiskindha. Selanjutnya Sugriwa memerintahkan prajurit kera berangkat<br />

ke Alengka. Setelah sampai di pantai, maka para kera bingung<br />

karena tidak mampu menyeberangi laut.<br />

Sundara Kandha adalah bagian yang ke lima mengisahkan<br />

perjalanan sang Hanuman yang menjadi utusan Sri Rama. Hanuman,<br />

kera putih (wanara seta) kepercayaan Rama, si anak dewa<br />

Angin menuju ke negara Alengka dengan cara mendaki gunung Mahendra,<br />

kemudian meloncati menyeberang samodra dan tibalah di<br />

Alengka. Seluruh kota dijelajahinya hingga masuk di istana dan bertemu<br />

dengan Sinta. Setelah saling mengabarkan kususnya Sri Rama<br />

yang suatu saat akan menjemputnya ke Alengka.<br />

Saat itu Hanuman diketahui oleh Indrajid, Hanuman ditangkap<br />

lalu diikat dan kemudian dibakar. Dengan ekornya yang menyala<br />

itu mengakibatkan seluruh kota itu terbakar, kemudian kembalilah<br />

Hanuman ke Ayodya melaporkan peristiwa itu ke hadapan Sri Rama.<br />

Bagian ke enam yaitu Yudha Kandha menceritakan tentang<br />

Wibisana yang diusir Rahwana dan akhirnya Wibisana bergabung<br />

dengan sang Rama. Sebelumnya Wibisana memberikan petunjuk<br />

agar kakaknya yaitu Sang Rahwana mau mengembalikan Sinta ke<br />

hadapan Rama, namun petunjuk tersebut membuat Rahwana marah.<br />

Wibisana disuruh pergi dari Alengka. Ia pergi bergabung dengan<br />

Sri Rama. Hal ini mengakibatkan Indrajid mati, Kumbakarna beserta<br />

prajurit dan para senapati gugur dalam perang berebut Sinta. Rahwana<br />

yang sakti itu mengamuk, peperanganpun berlanjut dan banyak<br />

pula prajurit kera yang mati. Hampir saja Rama kewalahan karena<br />

kesaktian Rahwana, akhirnya Rahwanapun mati.<br />

Selesailah peperangan antara Sri Rama melawan Rahwana.<br />

Wibisana diangkat oleh Rama menjadi raja Alengka. Di hati Rama<br />

ternyata ada keraguan tentang kesucian Sinta. Untuk membuktikan,<br />

maka ia menyuruh membuat api unggun. Masuklah Sinta ke dalam<br />

api itu. Ternyata tidak mati, justru dewa Agnilah menyerahkan<br />

Sinta untuk Rama sebab Sinta memang masih suci. Kini Sinta bersama<br />

Rama pulang ke Ayodya, diiringi oleh tentara kera. Mereka disambut<br />

oleh Barata, yang segera menyerahkan tahta kerajaan kepada<br />

Sri Rama.<br />

Bagian ke tujuh disebut Utara Kandha. Dua pertiga dari buku<br />

Utara kandha ini berisi tentang cerita yang tidak ada kaitannya<br />

dengan riwayat Sri Rama. Dalam kitab ini disebut-sebut tentang nama<br />

raja Dharmawangsa Teguh.<br />

Kitab Ramayana ini berisi bermacam-macam cerita, misalnya<br />

terjadinya raksasa-raksasa nenek moyang sang Rahwana atau<br />

Dasamuka. Terjadinya Dasamuka dan sikapnya yang kurang sopan<br />

terhadap para dewa dan para pendeta.<br />

Di kisahkan pula mengenai Sri Harjuna Sasrabahu yang<br />

mengamuk kepada Dasamuka, disiksa ditarik dengan kereta kencana,<br />

diikatkan badannya dengan roda kereta sampai kesakitan. Siksa-

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!