Pedalangan Jilid 1.pdf
Pedalangan Jilid 1.pdf
Pedalangan Jilid 1.pdf
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
231<br />
Bila ketiga-tiganya telah ada, tentu orang tua janma sukerta<br />
yaitu bapak dan ibu akan menentukan hari penyelenggaraan upacara<br />
wayang ruwatan, yang biasa dilaksanakan pada waktu siang hari<br />
oleh seorang dalang yang umumnya disebut dalang Kandhabhuwana<br />
atau juru ruwat. Sebelum upacara wayang ruwatan diuraikan lebih<br />
lanjut, terlebih dulu perlu diterangkan tentang ketiga materi di<br />
atas agar dapat dipahami.<br />
5.3.5.1 Juru Ruwat<br />
Sebagai materi yang kedua adalah seorang dalang memiliki<br />
sebutan Kandhabhuwana. Ia yang akan melakonkan atau menceritakan<br />
ruwatan sebagai apa yang dimaksud oleh si penanggap. Ia seorang<br />
dalang yang akan mengkandhakan tentang ruwatan agar para<br />
penanggap, anak yang diruwat beserta para penonton menjadi jelas<br />
dan gamblang dalam memahami lakon.<br />
Mengapa harus dalang Kandhabhuwana? Sebelum berlanjut,<br />
perlu dipahami dulu tentang arti daripada kata-kata Dalang, Kandha<br />
dan Bhuwana. Dalang adalah seorang empu, pakar, ahli lakon,<br />
Kandha berarti omong, crita (bertutur), Bhuwana berarti jagad/dunia.<br />
Jadi Dalang Kandhabhuwana adalah seorang empu atau pakar yang<br />
sangat ahli bertutur (ajaran) tentang dunia yaitu hakikat kehidupan.<br />
Jadi pertanyaanya “mengapa harus dalang Kandhabhuwana” sudah<br />
terjawab, sebab hanya dalang Kandhabhuwana-lah yang ahli bertutur<br />
tentang hakikat kehidupan. Namun demikian masih saja ada pertanyaan<br />
tentang siapa dalang Kandhabhuwana itu? Nama Kandhabhuwana<br />
memang sebuah nama yang tidak terang-terangan nama<br />
yang disembunyikan (Nami Singlon),<br />
Dikisahkan bahwa Kehadiran Hyang Narada di padepokan<br />
Nguntaralaya bertemu dengan Wisnu dan Brahma. Dia memberitahu<br />
kepada mereka berdua, bahwa permintaan makanan Batara Kala,<br />
semua dikabulkan. “Sekarang anda berdua dengan saya, atas perintah<br />
Hyang Jagad Giri Nata harus turun ke dunia.”<br />
Ketiganya tidak menolak tugas itu, kemudian mereka turun<br />
ke dunia dengan berganti wujud, Batara Narada berubah menjadi seorang<br />
tukang kendang Kalunglungan. Batara Brahma berubah menjadi<br />
seorang perempuan bertugas sebagai tukang gender bernama<br />
Penggender Seruni. Hyang Wisnu berubah menjadi seorang dalang<br />
bernama Dalang Kandhabhuwana.<br />
Batara Wisnu yang tugas kesehariannya memelihara jagad<br />
atau memelihara dunia atau juga memelihara kehidupan, sangat tepat<br />
sekali bila dalam memantau kegiatan Batara Kala, berwujud seorang<br />
dalang Pangruwatan. Batara Wisnu-lah yang memiliki kuasa<br />
dalam pengaturan khusus bagi peruwatan kehidupan sukerta dan diharapkan<br />
akan membuahkan keselamatan.<br />
Setiap ruwat bagi seorang manusia, Dalang Kandhabhuwana<br />
tidak lupa untuk sekaligus memberikan wejangan kepada orang