Download (5Mb) - Lumbung Pustaka UNY - Universitas Negeri ...
Download (5Mb) - Lumbung Pustaka UNY - Universitas Negeri ...
Download (5Mb) - Lumbung Pustaka UNY - Universitas Negeri ...
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
67<br />
Ketegangan tersebut semakin bertambah ketika Lucie, putrinya<br />
mengatakan bahwa ia telah melihat laki-laki seperti yang mirip dengan foto<br />
tersebut di Posthaus. Mendengar informasi dari Lucie, Madame Sommer semakin<br />
tegang dan tidak tenang. Ia benar-benar tidak percaya dan merasa seolah-olah<br />
tidak mempunyai kekuatan untuk menerima kenyataan ini, sehingga ia harus<br />
segera pergi dari tempat itu. Ia takut untuk melihat Fernando, dan tak kuasa<br />
melihat Fernando berada di pelukan Stella. Hal ini diperkuat dengan kalimat yang<br />
dikatakan oleh Madame Sommer: “Und der ist hier!-wird in ihre Armee sinken, in<br />
wenig Minuten!-Und wir-Lucie wir mussen fort!, Dan dia ada di sini!-akan jatuh<br />
dalam pelukkannya, dalam beberapa menit lagi!-dan kita-Lucie kita harus pergi!<br />
(babak 2, hlm.32). Dari kalimat tersebut jelas digambarkan bagaimana ketegangan<br />
diekspresikan oleh Madam Sommer karena sebentar lagi Fernando akan segera<br />
datang.<br />
b. Madame Sommer menolak keinginan Fernando untuk menjadi pelayan Stella.<br />
Situasi ini merupakan ketegangan yang terjadi antar kedua tokoh yang<br />
menyebabkan konflik internal maupun konflik eksternal pada keduanya.<br />
Ketegangan tersebut dapat dilihat pada penggalan dialog berikut:<br />
Fernando.<br />
Ich begreife Sie nicht. Können Sie Stella verkannt haben sie, die ganz<br />
Liebe, ganz Gottheit ist<br />
Aku tidak mengerti. Mungkin Anda keliru dalam menilai Stella Dia,<br />
penuh cinta, dan selalu bijak bagai Tuhan(babak 3, hlm. 43).<br />
Madame Sommer.<br />
Mein Herr! ich wünschte, heimlich zu reisen! Lassen Sie mich – Ich muß<br />
fort. Glauben Sie, daß ich Gründe habe! Aber ich bitte, lassen Sie mich!<br />
Tuanku! Saya berharap untuk dapat pergi secara diam – diam! Tolong<br />
biarkan saya – saya harus pergi. Percayalah bahwa saya memiliki alas an!