C4z4lX
C4z4lX
C4z4lX
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
SAINS<br />
Russell Edwards dan<br />
Dr Jari Louhelainen<br />
LIVERPOOLECHO<br />
pada alat kelamin, kegagalannya memiliki<br />
keturunan, dan sejumlah perselingkuhannya<br />
dengan wanitalah yang mengubah Sickert<br />
menjadi Jack The Ripper. Case closed, kasus<br />
ditutup.<br />
Pada Jumat menjelang subuh, 31 Agustus<br />
1888, sesosok mayat perempuan ditemukan di<br />
Jalan Buck's Row, Distrik Whitechapel, London<br />
Timur. Ada dua sayatan pada leher dan luka<br />
menganga pada perut bagian bawah. Dia<br />
adalah Mary Ann Nichols, 43 tahun. Hingga<br />
9 November 1888, ada lagi empat perempuan<br />
yang dibunuh di Distrik Whitechapel, dengan<br />
luka hampir serupa. Tak pernah terungkap<br />
siapa pelakunya. Hingga hari ini, ada puluhan<br />
hipotesis, puluhan tersangka, tapi minim bukti.<br />
Cornwell terdengar sangat yakin dengan<br />
teorinya, tapi masih banyak yang percaya<br />
bahwa kasus pembunuhan lima pelacur pada<br />
126 tahun lalu itu belum waktunya dimasukkan<br />
ke laci. Sekarang giliran Russell Edwards,<br />
sejarawan amatir, yang mengklaim telah<br />
menemukan bukti yang sangat meyakinkan<br />
siapa Jack The Ripper sebenarnya.<br />
Bukan Walter Sickert, bukan pula Pangeran<br />
Albert Victor, Duke of Clarence, melainkan<br />
imigran Polandia keturunan Yahudi, Aaron<br />
Kosminski. “Aku sangat senang, setelah 126<br />
tahun, aku telah memecahkan misteri itu....<br />
Hanya mereka yang hendak mengabadikan<br />
mitos itu yang akan meragukannya,” Edwards<br />
menulis di Daily Mail, dua pekan lalu.<br />
Pada Maret 2007, Edwards mendengar kabar<br />
soal lelang selendang yang terkait dengan<br />
kasus pembunuhan di Whitechapel. Selendang<br />
itu milik David Melville-Hayes. Sang pemilik<br />
mengklaim selendang itu ditemukan di dekat<br />
MAJALAH DETIK 22 - 28 SEPTEMBER 2014