20.01.2015 Views

C4z4lX

C4z4lX

C4z4lX

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

INTERNASIONAL<br />

KITA TAK AKAN LAGI<br />

TERLIBAT DALAM<br />

PERANG LAIN DI IRAK.”<br />

“Seluruh wilayah itu merupakan sumber<br />

keuangan. Sangat sulit memutus sumber<br />

keuangan mereka,” ujar Douglas Ollivant,<br />

mantan Direktur Irak di Dewan Keamanan<br />

Nasional Amerika Serikat.<br />

Negara Islam mengumpulkan rupa-rupa<br />

pajak dari warga di wilayah itu. Seorang warga<br />

di wilayah kekuasaan Negara Islam menuturkan<br />

mereka harus membayar<br />

pajak hasil pertanian<br />

berdasarkan luas lahan yang<br />

mereka miliki. “Mereka minta<br />

dibayar dengan emas, perak,<br />

atau barang berharga lain,”<br />

katanya.<br />

●●●<br />

Ketika milisi Negara Islam menyerbu sejumlah<br />

wilayah di bagian utara Irak dan mendekati<br />

ibu kota Kurdistan, Irbil, beberapa bulan lalu,<br />

sebagai prajurit Peshmerga, Sherzad Sadraden<br />

mestinya turut angkat senjata dan maju<br />

menghadang mereka. Tapi ada satu persoalan:<br />

dia tak punya senjata.<br />

Sherzad sudah menjual senapan miliknya<br />

setahun lalu untuk membayar pembelian<br />

rumah. Untung ada Rasho, saudara laki-lakinya<br />

yang menjadi bos di perusahaan konstruksi.<br />

Rasho buru-buru berangkat ke bazar senjata dan<br />

membeli senapan AK-47 dari Kuba dan empat<br />

magasin peluru. Total dia merogoh kantong<br />

US$ 1.250 untuk mempersenjatai saudara lakilakinya.<br />

“Sekarang aku pakai senapan itu untuk<br />

bertempur,” kata Sherzad.<br />

Dibanding tentara Irak yang masih “hijau”,<br />

milisi Peshmerga dari Kurdistan dikenal lebih<br />

disiplin dan terlatih. Tapi mereka juga punya<br />

masalah genting, yakni kurangnya peralatan<br />

tempur dan seretnya keuangan. Kepada<br />

mereka inilah Amerika dan sekutu-sekutunya<br />

berharap bisa menumpas milisi Negara Islam<br />

yang brutal.<br />

Presiden Amerika Serikat Barack Obama<br />

sudah menegaskan mereka tak akan lagi terlibat<br />

dalam perang di Irak. “Kita tak akan lagi terlibat<br />

dalam perang lain di Irak,” Obama memastikan.<br />

Pekan lalu, Kongres Amerika memberikan izin<br />

MAJALAH DETIK 22 - 28 SEPTEMBER 2014

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!