C4z4lX
C4z4lX
C4z4lX
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
INTERNASIONAL<br />
BIARAWAN BUDDHA YANG<br />
MENGENDARAI MOBIL MEWAH<br />
TAK MEMBERIKAN TELADAN<br />
KEPADA UMATNYA.”<br />
kok, bahkan seluruh dunia.<br />
Tak terhitung film dari daratan Tiongkok,<br />
Hong Kong, maupun Hollywood yang meminjam<br />
nama Shaolin. Tak terhitung pula sekolah<br />
kungfu yang membajak nama Biara Shaolin dari<br />
Songshan. Rupa-rupa produk, mulai sosis babi,<br />
obat-obatan herbal, parfum, bahkan minuman<br />
beralkohol yang terang barang haram bagi<br />
biarawan Buddha, juga nekat mencatut nama<br />
Kuil Shaolin.<br />
Sekarang, menurut Shi<br />
Yongxin, mereka tak punya<br />
cukup tenaga dan biaya untuk<br />
memperkarakan para pembajak<br />
“merek” Shaolin. “Jika kami<br />
menggugat mereka, kami akan<br />
menghabiskan banyak duit dan waktu. Itu pun<br />
hasilnya belum tentu memuaskan.... Suatu saat<br />
nanti, ketika masyarakat Tiongkok sudah seperti<br />
masyarakat Barat, ketika masyarakat lebih<br />
sadar hukum, secara alamiah mereka akan melepaskan<br />
nama Biara Shaolin,” kata Shi Yongxin<br />
bijak, terdengar taktis seperti bos perusahaan<br />
besar.<br />
Untuk sementara, Biara Shaolin sudah lumayan<br />
sejahtera dengan pendapatan dari<br />
tiket masuk ke kompleks Shaolin, uang kursus<br />
kungfu di 40 pusat kebudayaan yang dikelola<br />
Shaolin di seluruh dunia, plus royalti pemakaian<br />
nama Shaolin untuk film. Biara Shaolin juga<br />
mengelola perusahaan pembuat makanan dan<br />
obat-obatan tradisional.<br />
Tak sedikit pula eksekutif perusahaan dari<br />
seluruh dunia yang bersedia membayar mahal<br />
hanya demi menyimak beberapa patah nasihat<br />
dari biarawan Shaolin. “Kungfu meng ajari kita<br />
berlaku seperti air yang terus mengalir, karena<br />
semua hal dalam kungfu terus mengalir,” kata<br />
Demina Masoula, konsultan bisnis dari Yunani.<br />
Namun Shi Yongxin maupun anak buahnya<br />
menolak meng ungkap berapa besar pendapatan<br />
mereka setiap tahun. Tiket masuk ke<br />
kompleks Biara Shaolin, menurut situs China.<br />
org, sebesar 20 yuan atau sekitar Rp 39 ribu.<br />
Jika ada 2 juta pengunjung setiap tahun, bisa<br />
dihitung pendapatan dari tiket masuk Biara<br />
Shaolin saja paling tidak Rp 78 miliar. Memang,<br />
tak semua duit itu masuk ke kantong Shaolin.<br />
MAJALAH DETIK 22 - 28 SEPTEMEBER 2014