C4z4lX
C4z4lX
C4z4lX
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
INTERNASIONAL<br />
Shi Yongxin, Kepala<br />
Biara Shaolin<br />
REDDIT<br />
“Kita telah memasuki<br />
masyarakat<br />
komersial dan orang<br />
cenderung menilai<br />
segala hal dari sudut<br />
komersialisasi,” kata<br />
Shi Yongxin. “Tapi<br />
kalian harus melihat<br />
motivasi di balik<br />
bisnis. Ada orang<br />
yang berbisnis untuk<br />
bertahan hidup, ada<br />
pula yang berbisnis<br />
demi mengejar kekayaan.<br />
Biara Shaolin<br />
hanya ingin bertahan<br />
hidup.”<br />
“Kami tak punya<br />
banyak uang di bank, tapi kami memiliki stok<br />
makanan untuk dua tahun sehingga, jika ada<br />
bencana, kami masih bisa bertahan selama<br />
dua tahun,” Biarawan Yongxin menuturkan.<br />
“Aku selalu percaya, seorang Buddhis harus<br />
hidup di dunia nyata. Jika kalian mengasingkan<br />
diri di gunung, kalian tak akan memberikan<br />
manfaat.”<br />
Walaupun tak lagi miskin, menurut Shi<br />
Yongxin, para biarawan Shaolin tak memiliki<br />
barang-barang pribadi. Mobil dan<br />
pelbagai perangkat yang mereka pakai<br />
merupakan milik biara. Bagi Shi Yanbo, biarawan<br />
muda Shaolin, perubahan di biara<br />
itu merupakan satu ujian.<br />
“Turis merupakan ujian bagi xiuxing, jalan<br />
menuju pencerahan. Kami harus yakin bahwa<br />
pikiran kami tak terpengaruh oleh lingkungan<br />
yang bising,” kata Yanbo. “Hidup kami mungkin<br />
berubah, tapi apa yang kami latih dan pikiran<br />
kami tak berubah.” ■<br />
SAPTO PRADITYO | GLOBALTIMES | GUARDIAN | XINHUA | CHINA DAILY | FT<br />
MAJALAH DETIK 22 - 28 SEPTEMEBER 2014