C4z4lX
C4z4lX
C4z4lX
Create successful ePaper yourself
Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.
FOKUS<br />
Jokowi dan Jusuf Kalla saat<br />
mengumumkan komposisi<br />
kabinet di Kantor Tim Transisi,<br />
Jakarta, Senin (15/9).<br />
DARREN WHITESIDE/REUTERS<br />
“Kita jelaskan analisis kebutuhan, manajemen<br />
SDM, menghitung apa yang lebih. Jadi, kita<br />
tidak sewenang-wenang,” cerita Azwar kepada<br />
majalah detik.<br />
Azwar mengingatkan perombakan di zaman<br />
Yudhoyono menimbulkan riak besar.<br />
“Setidaknya butuh waktu satu tahun supaya<br />
kementerian baru bisa normal,” cerita Eko.<br />
Selama setahun itu, kementerian baru dilanda<br />
masalah kepegawaian dan budaya kerja yang<br />
berbeda. Seorang pegawai Kementerian Pariwisata,<br />
Ika, 33 tahun, menceritakan ketika itu<br />
bagian kebudayaan harus mengangkut berkas<br />
dan barang-barang karena mesti pindah dari<br />
Jalan Medan Merdeka Barat ke Jalan Sudirman.<br />
“Pindahan orangnya dua bulan selesai, tapi<br />
yang ribet itu soal berkas dan barang milik negara,”<br />
kata Ika. “Komputer, meja, semua mesti<br />
diperiksa lagi punya bagian (Kementerian) Pariwisata<br />
atau Budaya.”<br />
Pergantian “isi perut” Kementerian Pariwisata<br />
itu ternyata juga berdampak hingga ke daerah.<br />
Pemerintah daerah mesti merombak dinasnya<br />
karena ada yang formatnya Dinas Pariwisata<br />
Pos dan Telekomunikasi dan di tempat lain ada<br />
Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga.<br />
Selain soal kerepotan administrasi itu, problem<br />
lainnya adalah pada penyusunan anggaran.<br />
Perampingan itu, yang salah satu tujuannya untuk<br />
menghemat, ternyata juga butuh anggaran<br />
yang tidak kecil. Anggaran merombak struktur<br />
kementerian ternyata malah menyedot biaya<br />
antara Rp 80 miliar hingga Rp 120 miliar.<br />
Penyusunan anggaran itu harus melalui<br />
proses politik berhadapan dengan DPR. “DPR<br />
belum tentu support. Kalian tahu sendiri kan<br />
MAJALAH DETIK 22 - 28 SEPTEMBER 2014