C4z4lX

KULINER
kopi yang kuat langsung menggoda saya untuk
segera menyeruput.
“Ini kualitasnya termasuk yang premium,”
ujar Ve, yang kebetulan berada
di kiosnya.
Kopinya yang lembut di
lidah bercampur dengan
gurihnya susu. Kopi ini tidak
ditambahi gula, jadi rasanya
tidak manis, tidak juga pahit.
Saya sangat menikmati
setiap tegukan dari latte
ini. Nah, salah satu yang
unik dari ABCD Coffee
adalah sistem pembayaran
yang disebut
appreciation can.
Jadi uang untuk membayar
dimasukkan ke
kaleng merah. Jumlah
uangnya memang tidak
ditentukan, tapi bukan
berarti suka-suka
Anda.
Besarannya diukur dari apresiasi terhadap
kopi yang baru saja dinikmati. Hmmm, kira-kira
saya harus bayar berapa, ya Bingung juga, hehe-he....
Puas menikmati kopi, saya tergoda untuk mengunjungi
kios mi yang letaknya persis di sebelah
ABCD Coffee. Mie Chino namanya. Kedai ini
diprakarsai seorang koki muda Indonesia yang
baru kembali dari Melbourne, Australia.
Saya memilih duduk di counter kecil yang
berhadapan dengan dapur si koki dan langsung
memesan satu porsi mi seharga Rp 15 ribu.
Dengan cekatan, si koki langsung menyiapkan
pesanan saya.
Dan tahu-tahu, semangkuk mi dengan asap
mengepul sudah terhidang di meja saya. Mie
Chino dihidangkan dalam sebuah mangkuk
putih berukuran sedang. Di atasnya ditaburi
topping sayur, potongan daging ayam, jamur
dan daun bawang.
Ukuran mi di sini terlihat lebih tebal ketimbang
mi pada umumnya.
Minyak yang melumuri mi keriting ini membuatnya
terasa lebih gurih dan nikmat. Makin
MAJALAH DETIK 22 - 28 SEPTEMBER 2014