C4z4lX
C4z4lX
C4z4lX
You also want an ePaper? Increase the reach of your titles
YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.
SENI HIBURAN<br />
FILM<br />
mencari jalan keluar, The Maze Runner mulai<br />
terasa serunya.<br />
Baru beberapa hari Thomas datang, seorang<br />
gadis dikirim ke tengah-tengah gerombolan<br />
pemuda. Teresa (Kaya Scodelario) namanya.<br />
Begitu terjaga, nama Thomas yang dia<br />
gumamkan, setelah itu pingsan lagi.<br />
Tentu penonton berharap Teresa memberi<br />
arti penting di Glade. Namun, setelah mendapat<br />
porsi khusus dalam cerita sebagai orang dari<br />
masa lalu Thomas, satu-satunya perempuan ini<br />
pada akhirnya tenggelam jadi bayang-bayang.<br />
Penambahan seorang gadis terasa benar<br />
dipaksakan. Jadi jangan harap ada percintaan<br />
supranatural di sini, seperti di serial Twilight.<br />
Karakter-karakter The Maze Runner<br />
cenderung datar dan dua dimensi. Sepanjang<br />
film, O’Brien terus-menerus melemparkan<br />
tatapan kebingungan. Poulter, yang biasanya<br />
brilian, kali ini jadi si jahat yang tak berhenti<br />
bersungut-sungut menyebalkan.<br />
Kehadiran Grievers yang membahayakan<br />
Gladers kurang digali trio penulis skenario<br />
Noah Oppenheim, Grant Pierce Myers, dan<br />
T.S. Nowlin. Mereka terlalu berfokus pada<br />
hari ini si A mati di dalam labirin, besok B,<br />
lusa siapa. Padahal, selain adegan action yang<br />
menegangkan, dinding labirin yang kokoh dan<br />
menyesatkan itu merupakan sumber yang kuat<br />
untuk memberi bobot emosional film.<br />
Dibanding film-film bergenre dewasamuda<br />
lainnya, seperti The Hunger Games dan<br />
MAJALAH DETIK 22 - 28 SEPTEMBER 2014