10.07.2015 Views

txHYs

txHYs

txHYs

SHOW MORE
SHOW LESS

You also want an ePaper? Increase the reach of your titles

YUMPU automatically turns print PDFs into web optimized ePapers that Google loves.

JURNAL EDUKASI IGITahap PerencanaanPerencanaan tindakan hanya dapat di la kukan jikapeneliti sudah mengientifikasi ma sa lah yang hendakditeliti. Hasil identiifkasi ke mudian difokuskan ke arahsatu masalah yang paling relevan dengan peroalanyang dihadapi, sehingga diperoleh suatu ru mus anmasalah. Masalah itulah yang dicari pe me ca han nya.Cara-cara memecahkan masalah yang akan ditempuhitu dijelaskan dalam perencanaan. Se bab,cara-cara pemecahan itu merupakan wujud tindakanyang akan dilakukan peneliti (guru) dalam upayamemecahkan masa-lah. Oleh karena tindakan yangakan dilakukan me rupakan proses pembelajaran, makaren cana itu dituangkan dalam bentuk RPP (ren ca napelaksanaan pembelajaran).Tahap PelaksanaanKegiatan ini pada dasarnya adalah pe lak sanaanproses pembelajaran di kelas. Pe laksanaan tindakanitu tidak lain adalah upa ya mencari solusi terhadapmasalah yang te lah dirumuskan. Proses pelaksanaanyadi tem puh sesuai dengan isi bagian langkah-lang kahpembelajaran dalam RPP. Peneliti me laksanakan tindakan(pembelajaran) mu lai dari pembuka pelajaran(penyampaian to pik dan tujuan, serta pemberianapersepsi dan motivasi); ke giatan inti (meliputi eksplorasi,ela bo rasi, dan kon firmasi); ser ta kegiatan penutup(simpul an, refleksi pem belajaran).Tahap ObservasiPada dasarnya tahap observasi berupa ke giatanuntuk mengetahui hasil yang dicapai, baik hasilbelajar maupun perbaikan proses pem belajaran.Peneliti mengamati proses dan atau hasil tindakanyang dilakukannya dengan menggunakan tekniktes maupun teknik non tes. Semua bentuk tes bisadigunakan sesuai de ngan data yang diinginkan. Tekniknontes yang dapat digunakan bisa berupa angket,wa wancara, pengamatan/pemantauan, ceklis, dankuesioner.Tahap RefleksiData hasil obsevasi atau evaluasi hasil tin dakankemudian dianalisis. Proses analisis me liputi tabulasi,klasifikasi, kalkulasi, hingga in terpretasi data. KarenaPTK pada dasarnya ada lah meneliti proses dan hasilpembelajaran, ma ka data yang dikumpulkan berupanilai pres tasi belajar siswa atau catatan perilaku, sikap,atau motivasi siswa di kelas.Kedua jenis data itu bisa dikuatifikasi se hinggamemudahkan analisis secara ma te ma tis. Prosesnyasama dengan ketika guru me nganalisis nilai hasilbelajar siswa. Dari hasil analisis itulah, guru sebagaipeneliti da pat menyimpulkan apakah tindakan (pembelajaran)-nya berhasil/meningkat atau belum.Hasil refleksi ini akan menjadi dasar per baikantindakan pada siklus/daur tin da kan berikutnya. Bilabelum seperti yang di harapkan, maka guru/penelitiperlu me ren ca nakan tindakan pada siklus/daur keduadan seterusnya. Siklus berikutnya itu meliputi empatkegiatan di atas, hanya saja kualitas tin dakannya6| VOL. 01 Tahun I - September 2013disempurnakan (bukan diganti).Pemberian tindakan perbaikan siklus-siklus berikutnyatidak boleh mengubah hakikat pe nelitianini menjadi penelitian eksperimental atau penelitiankorelatif. Oleh karena itu, tin dakan yang dilakukan padasiklus pertama dan berikutnya tidak boleh menggantijenis tin dakan, tetapi berupa penyempurnaan tin dakanyang telah diputuskan sebagai solusi pe mecahanmasalah.Dalam pelaksanaan PTK tidak ada batasan tegasberapa siklus yang harus ditempuh. Ha nya saja,beberapa rambu ini dapat dijadikan patokan untukmenentukan banyaknya siklus tindakan adalah (1)minimal dua siklus, karena pa da siklus kedua itulahterjadi perbaikan tin dakan atas kekurangberhasilanpada siklus per tama; (2) bila terlalu banyak siklus, akanme ngganggu alokasi waktu pembelajaran yang telahditetapkan dalam program se mes ter, padahal salahsatu prinsip dasar PTK ada lah tidak boleh mengganggutugas sehari-hari guru; dan (3) bila terlalu banyak siklusper tan da hipotesis tindakan yang dirumuskan berpeluangbesar tidak akan terbukti, maka le bih baikdirumuskan hipotesis baru yang oto matis mengubahjenis tindakan yang akan di lakukan.Uraian singkat di atas menunjukkan adanyaper bedaan PTK dengan jenis penelitian lain pa daumumnya, walaupun secara metodologi pro sesnyanyahampir sama. Sukidin, dkk. (2008:27) mendeskripsikanadanya de la pan perbedaan, yaitu pada motivasi peneliti, sumber masalah, tujuan penelitian, ke ter libatanpelaku penelitian, sumber data (sam pel), metodologi,interpretasi temuan, dan ha sil akhir penelitian.Intinya, PTK dodorong oleh kebutuhan un tukmelakukan tindakan perbaikan, se dangkan penelitiannon-PTK lebih me ngu ta ma kan pencarian kebenaranilmiah. Masalah yang diteliti dalam PTK bersumberdari upaya un tuk mendiagnosis proses pembelajarandan berupaya memperbaiki kekurangan yang ter jadi.Sementara itu penelitian non-PTK ber u pa ya untukmenjawab permasalahan dengan ca ra memverifikasidata untuk membangun pe ngetahuan secara deduktifatau induktif. Oleh karena itu, pelaku PTK (guru) terlibatda lam proses tindakan, sementara itu peneliti non-PTKseolah-olah seorang penonton sepak bo la yang berdiridi luar lapangan.Sumber data PTK adalah kasus pembelajaran dalamsebuah kelas, sedangkan penelitian non-PTKmengambil data dari sampel yang mem presentasikanpopulasi yang lebih luas. Me todologi dalam PTK lebihlonggar namun te tap mengutamakan objektivitas,tidak se per ti dalam penelitian non-PTK yang telah terstandardisasi dengan ketat.Temuan/hasil PTK berupa pemahaman praktikpembelajaran melalui proses reflek si kegiatanpembelajaran, bukan un tuk membangun teori/pengetahuan seba gai ma na dilakukan seorangilmuwan. Pada akhir nya, PTK dilakukan untukmembuat siswa/kelas dapat belajar lebih baik dan prosespembelajaran yang dilakukan guru ju ga semakinbaik. Bukan seperti penelitian non-PTK yang hanyabersifat menguji pe nge tahuan, perosedur, atau hal-hal

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!