10.07.2015 Views

txHYs

txHYs

txHYs

SHOW MORE
SHOW LESS

Create successful ePaper yourself

Turn your PDF publications into a flip-book with our unique Google optimized e-Paper software.

JURNAL EDUKASI IGItinjauan bukuAction Researsch, A Guidefor The Teacher ResearcherPosisi guru sebagai peneliti (yang melakukan PTK) berbeda dengan penelitipendidikan lainnya. Peneliti pendidikan lainnya biasanya meneliti sesuatuyang di luar dirinya. Guru yang melakukan PTK meneliti praktik mengajarnyasendiri dengan tujuan agar hasil penelitiannya bisa membantunya untukmelakukan “aksi” sehingga menciptakan perubahan yang positif dipendidikan (Mills 2011:3).JUDUL : Action Research, A Guide for The TeacherResearcher (Edisi Keempat)PENULIS : Geoffrey E. MillsPENERBIT : Pearson Education, Inc., BostonTAHUN TERBIT : 2011TEBAL : 238 halaman + indeksPERESENSI : Dhitta Puti SarasvatiDirektur Riset dan Pengembangan IGI Pusat(puti@igi.or.id)Action Research: A Guide for the Teacher Researcher,merupakan buku yang akan memudahkanguru untuk memahami Action Research atauPenelitian Tindak Kelas (PTK). Buku ini ditulis olehGeoffrey E. Mills, seorang Proffesor di Bidang Pendidikandi School of Education, Southern Oregon University.Mills biasa memberikan presentasi menganai PTK diberbagai negara seperti New Zealand, Grenland, UK,Kanada, dan Amerika Serikat. Buku ini dibuat sebagaipetunjuk bagi guru agar bisa melakukan PTK.Buku ini dibagi menjadi delapan bab, yakni (1)Memahami PTK; (2) Etika (dalam Melakukan PTK); (3)Menentukan Fokus Penelitian; (4) Teknik MengambilData; (5) Mempertimbangkan Validitas, Reliabilitas, danGenerabilitas; (6) Menganalisis dan MenginterpretasiData; (7) PTK untuk (Aksi) Perubahan Pendidikan; (8)Menuliskan Hasil Penelitian; dan (9) MengevaluasiHasil PTK. Selain itu juga terdapat tiga buah lampiranberupa sebuah contoh laporan PTK yang utuh, standardeviasi (dan hubungannya dengan PTK), dan caramenampilkan data secara visual.Masing-masing bab diawali dengan cuplikan hasilPTK yang dibuat oleh guru. Cuplikan ini dipilih denganseksama untuk mengantarkan pembaca memahamiisu yang akan dibahas di masing-masing bab. Misalnya,bab “Memahami PTK” diawali dengan cuplikanpenelitan dari seorang guru SMP bernama DeborahSouth yang berjudul “Apa yang Memotivasi Siswa yangTidak Termotivasi?”.Cuplikan tersebut menggambarkan bahwapenelitian Deborah dilatarbelakangi oleh kesulitannyasaat mengajar siswa-siswa yang tidak bermotivasibelajar. Selama lima tahun mengajar, Deborah telahmencoba menerapkan berbagai strategi untukmelibatkan semua siswa dalam pembelajaran. Meskipunbegitu, selalu ada beberapa siswa yang apatis dan tidaktermotivasi. Pada semester baru, Deborah dimintamengajar di kelas yang berisi 20 orang siswa yangnilainya terendah di angkatannya. Dalam seminggupertama, masalah mulai bermunculan. Siswa-siswatersebut tidak membawa alat tulis, mengejek satudengan yang lain, melempar-lempar barang di dalamkelas, dan berjalan-jalan di kelas semaunya. AgarDeborah bisa melakukan “aksi”, berupa pengajaranyang lebih baik, Deborah mulai membaca bagaimanaguru-guru lain memotivasi siswa yang biasanya tidakbermotivasi untuk belajar.Dari hasil studi literaturnya, Deborah belajar bahwamotivasi siswa dipengaruhi oleh pengakuan orangdewasa, pengaruh teman sebaya, keberhasilan dalammemahami pelajaran, percaya diri, dan pandanganmereka sendiri terhadap kemampuan akademikVOL. 01 Tahun I - September 2013 |71

Hooray! Your file is uploaded and ready to be published.

Saved successfully!

Ooh no, something went wrong!